Kunjungan Wisman ke Indonesia Diprediksi Belum Pulih Sampai 3 Tahun ke Depan

Jum'at, 10 Desember 2021 | 18:38 WIB
Kunjungan Wisman ke Indonesia Diprediksi Belum Pulih Sampai 3 Tahun ke Depan
Ilustrasi wisatawan mancanegara. (Pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kunjungan wisatawan mancanegara atau wisman ke Indonesia diperkirakan belum bisa kembali normal dalam waktu 2-3 tahun ke depan.

Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Didien Junaedy mengaku pesimis kalau para turis luar negeri akan langsung berbondong-bondong datang ke Indonesia meski tren penularan Covid-19 telah menurun.

"Saya pesimis dalam 2 tahun turis asing akan berbondong-bondong. Mungkin dua sampai tiga tahun kita belum bisa pulih seperti saat tahun 2017, 2018, 2019," kata Didien dalam webinar Avrist Assurance, Jumat (10/12/2021).

Salah satu penyebabnya, menurut Didien, lantaran aturan ketat karantina beberapa hari bagi orang yang baru datang dari luar negeri. Selain itu, risiko penularan virus corona juga lebih tinggi terhadap turis yang datang dengan pesawat transit, seperti kedatangan dari Eropa ataupun Amerika.

Baca Juga: Kilas Balik, Menparekraf Ungkap Pergeseran Tren Wisata Selama Pandemi Covid-19

"Karena orang jauh-jauh, misalnya dari Jerman, di Eropa kalau masuk ke Indonesia, umpamanya target dia untuk 10 hari, diambil 7 hari atau 3 hari (untuk karantina) kan jadi rugi," tutur Didien.

Selama menunggu kedatangan wisman kembali normal, Didien menyarankan, pelaku wisata sebaiknya fokus menggaet wisatawan domestik (wisdom) selama kondisi pandemi Covid-19 masih terjadi.

Sebelum terjadi pandemi, menurut Didien, perjalanan wisdom sebenarnya jauh lebih banyak dibandingkan wisman.

"Jumlah wisdom dihitung bukan dari orangnya tapi dari perjalannnya. Tahun ini saja sudah 270 juta perjalanan wisdom dan hasilnya secara uang bisa mengalahkan wisman," ujarnya.

Baca Juga: Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Indonesia Masih Sepi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI