Kilas Balik, Menparekraf Ungkap Pergeseran Tren Wisata Selama Pandemi Covid-19

Kamis, 09 Desember 2021 | 21:18 WIB
Kilas Balik, Menparekraf Ungkap Pergeseran Tren Wisata Selama Pandemi Covid-19
Jazz Gunung Bromo 2021. (Dok. Jazz Gunung Bromo)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengungkapkan bahwa sejumlah tren terkait kegiatan wisata berubah sejak pandemi Covid-19.

Meski kunjungan wisatawan mancanegara maupum domestik belum kembali normal, namun peningkatan mobilitas selalu terlihat tiap kali aturan PPKM dilonggarkan.

"Kami melihat bahwa setelah ada PSBB atau PPKM sejak 2020, terjadi revenge tourism, atau potret peningkatan mobilitas. Salah satu tandanya adalah angka hunian kamar hotel yang meningkat," kata Sandi dalam Webinar 'Tourism and Creative Economy Industry Recovery Strategies Post-Vaccination, 2021 Review and 2022 Projection', bersama Tiket.com, Kamis (9/12/2021).

Sejumlah temuan menariknya juga terlihat bahwa tren pariwisata selama pandemi Covid-19 bergeser menjadi age group atau usia lebih muda, ungkap Sandi.

Baca Juga: DANA: Transaksi Digital Tumbuh di 2022, Sektor Game Paling Menonjol

Sandiaga Uno ngantor di Bali, olahraga di Pantai Kuta. (Instagram/@sandiuno)
Sandiaga Uno ngantor di Bali, olahraga di Pantai Kuta. (Instagram/@sandiuno)

Selain itu, travel method juga mengalami perubahan, di mana lebih banyak kunjungan wisatan dengan kelompok kecil atau keluarga.

Faktor kebersihan, kesehatan, dan keamanan juga menjadi pertimbangan utama dalam memilih lokasi wisata maupun tempat menginap.

“Langkah nyata yang perlu dijalankan untuk mencapai goal untuk menyejahterakan masyarakat melalui kebangkitan pariwisata adalah inovasi, adaptasi, dan kolaborasi. Kami pun membungkus langkah tersebut dengan approach kreatif, yaitu GERCEP, GEBER, dan GASPOL," tuturnya.

Sandi meyakini bahwa kepercayaan masyarakat terhadap kualitas pariwisata Indonesia yang aman akan semakin meningkat selama pelaku usaha terus disiplin pada penerapan CHSE, fokus pada pariwisata berkualitas, transformasi digital, juga stimulus dan insentif.

"Kami melihat ini sebagai sebuah semangat kebersamaan untuk percepatan dalam menggarap semua potensi online. Untuk digitalisasi, kami ingin terus mengembangkan kerjasama dengan tiket.com, kami berharap agar dapat terus maju dan berkembang hingga lebih holistik lagi," ucapnya.

CEO tiket.com George Hendrata juga mengaku optimis kalau pertumbuhan industri pariwisata Indonesia akan semakin baik.

Baca Juga: Sandiaga: Developer Lokal Hanya Kebagian 0,4 Persen dari Pasar Game Indonesia

"Berdasarkan data The International Air Transport Association (IATA) Indonesia diprediksi akan menjadi pasar perjalanan terbesar ke-4 di dunia setelah China, Amerika Serikat, dan India. Karena itu, online travel menjadi sektor internet yang besar dengan tingkat pertumbuhan yang lebih tinggi pasca Covid-19," ujar George.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI