Kenali 9 Jenis Angin dan Bagaimana Proses Terbentuknya

Kamis, 09 Desember 2021 | 09:50 WIB
Kenali 9 Jenis Angin dan Bagaimana Proses Terbentuknya
Ilustrasi angin kencang disertai hujan lebat, badai. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Di musim hujan seperti yang sedang dialami Indonesia, rentan dengan terjadinya hujan badai yang dipengaruhi kecepatan angin. Tapi, bagaimana sebenarnya proses terbentuknya angin?

Mengutip Ruang Guru, Kamis (9/12/2021), dalam pelajaran geografi disebutkan bahwa angin terbentuk karena adanya pemuaian di udara yang dipanaskan. Alhasil udara menjadi lebih ringan dan bergerak naik.

Udara dingin yang ada di sekitarnya juga akan bergerak menuju ke udara yang bertekanan rendah, dan membuat udara menjadi lebih berat sehingga akan turun ke tanah.

Sedangkan di atas tanah, proses pemuaian udara tersebut akan terus terjadi, sampai udara panas akan naik dan udara dingin akan turun yang mengakibatkan terjadinya arus konveksi.

Baca Juga: Parakan Temanggung Dihantam Puting Beliung, Ini Penjelasan BPBD

Perlu diingat, jika suhu tinggi maka tekanan yang dihasilkan adalah tekanan rendah.

Sedangkan jika suhu rendah maka tekanan yang dihasilkan akan tinggi. Udara dengan suhu tinggi akan naik, sedangkan udara dengan suhu rendah akan turun.

Faktor Terbentuknya Angin

1. Gradien Barometris
Yaitu bilangan yang memperlihatkan pada perbedaan tekanan udara dari 2 isobar yang jaraknya 111 km. Semakin besar gradien barometrisnya, maka semakin cepat angin itu bertiup.

2. Lokasi
Kecepatan angin pada khatulistiwa lebih cepat daripada kecepatan angin yang lokasi hembusannya jauh dari khatulistiwa. Tinggi dari suatu lokasi juga akan berpengaruh. Semakin tinggi suatu tempat, maka akan semakin kencang angin bertiup. Hal ini disebabkan oleh minimnya gaya gesek yang terjadi.

Baca Juga: 10 Manfaat Angin untuk Kehidupan Manusia

3. Waktu
Pada siang hari angin bertiup lebih cepat dibandingkan dengan pada waktu malam hari. Faktor ini juga mempengaruhi kencangnya suatu hembusan angin

Macam-Macam Angin

1. Angin Laut
Merupakan angin yang bertiup dari laut ke darat yang terjadi ada siang hari sekitar pukul 9 pagi hingga 4 sore. Angin ini dimanfaatkan oleh para nelayan tradisional untuk pulang dari menangkap ikan.

2. Angin Darat
Bertiup dari darat ke laut pada malam hari. Angin ini mulai terasa sekitar pukul 8 malam hingga 6 pagi, dan dimanfaatkan oleh para nelayan untuk berangkat menangkap ikan.

3. Angin Lembah
Angin yang bertiup dari lembah ke puncak gunung yang terjadi saat siang hari.

4. Angin Gunung
Tiupan angin ini berarah dari puncak gunung turun ke lembah yang terjadi pada malam hari.

5. Angin Fohn
Disebut juga dengan angin jatuh, yaitu kelanjutan dari proses terjadinya hujan orografis. Setelah sampai di puncak, maka angin akan turun melalui lembah-lembah yang sifatnya kering dan panas. Angin ini sifatnya merusak, karena suhunya cukup tinggi sehingga mengakibatkan banyak tanaman-tanaman yang mati.

Di setiap daerah, nama angin ini berbeda-beda. Misalnya di Sulawesi Selatan dinamai angin brubu, angin bahorok di Deli Sumatra Utara, angin kumbang di Cirebon Jawa Barat, angin gending di Pasuruan dan Probolinggo, serta angin wambrau di Papua.

6. Angin Muson Barat
Mengalir dari benua Asia ke benua Australia, angin ini membawa banyak uap air karena melewati perairan dan samudra, serta mengakibatkan Indonesia mengalami musim penghujan.

7. Angin Muson Timur
Berasal dari arah benua Australia ke Benua Asia. Sifatnya kering karena melalui beberapa gurun yang mengakibatkan Indonesia mengalami musim kemarau.

8. Angin Siklon
Pergerakannya menuju tekanan udara yang minimum. Di bagian bumi utara, angin ini bergerak berlawanan dengan arah jarum jam, sebaliknya di bagian bumi selatan justru bergerak searah jarum jam.

9. Angin Antisiklon
Angin yang meninggalkan tempat bertekanan maksimum. Pergerakan angin ini di bagian utara searah jarum jam, dan di bagian selatan berlawanan dengan arah jarum jam.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI