Tangkap Peluang Baru di 2022, UMKM Harus Siapkan Strategi Jitu Ini!

Rabu, 08 Desember 2021 | 15:14 WIB
Tangkap Peluang Baru di 2022, UMKM Harus Siapkan Strategi Jitu Ini!
Tantangan UMKM di tahun 2022 (Dok. ist)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

“Karena itu, perlu ada pendekatan ekosistem mencakup proses bisnis dari hulu ke hilir atau end to end digital transformation dan pendampingan bagi Koperasi dan UMKM Indonesia agar dapat mengoptimalkan sepenuhnya platform digital,” ujar Rully.

Hal senada juga diungkapkan Pakar Inovasi sekaligus Youtuber Dr. Indrawan Nugroho, bahwa tahun 2022 adalah tahun peluang bagi UMKM. Namun peluang tersebut tidak akan membawa pengaruh baik, jika mereka tidak memiliki strategi untuk menangkap peluang tersebut.

“Kalau pun ada yang menangkapnya, cara menjalankan bisnisnya tidak
jauh beda dengan bisnis sebelumnya. Akhirnya peluangnya jadi tidak tertangkap,” jelas Indrawan.

Indrawan pun membagi 3 peluang dan 3 strategi yang dapat ditempuh pelaku UMKM, yang pertama yaitu, cari tahu apa yang diinginkan pelanggan.

“Dari riset Mc Kinsey, 75 persen pelanggan telah mengubah perilaku cara berbelanjanya. Mereka kini mulai melakukan uji coba brand baru, punya pertimbangan baru berbelanja di tempat baru, mencoba metode berbelanja. Lantas bagaimana menjaga pelanggan? Kuncinya ikuti pelanggan anda,” papar Indrawan.

Kedua adalah adopsi teknologi digital. Masih menurut riset Mc Kinsey, masyarakat di Asia Pasific telah mengadopsi platform digital 3 tahun lebih cepat dibanding masyarakat di Eropa dan secara global.

“Jadi pelaku usaha beralih ke separuh digital. Karena memang tidak semua layanan-layanan bisa dilakukan secara digital. Contoh; pelayanan pijat, pedagang baso. Jadi menawarkannya melalui platform digital, tapi jasa pijatnya kan nggak mungkin bisa virtual, begitu juga kalau mau makan baso, harus langsung. Penawaran produk secara digital ini maju 10 tahun lebih cepat. Karena prediksinya baru akan tercapai di tahun 2035,”ujar Indrawan.

Dikatakan Indrawan lagi, bagi UMKM yang ingin mengadopsi teknologi digital ini, sementara tidak perlu dituntut secara keseluruhan.

“Nggak perlu canggih-canggih amat. Apakah jualan di market place, oke. Layanannya sudah seluruh Indonesia, iya. Laporan keuangannya sudah dengan aplikasi tertentu apa belum? Kalau masih ada beberapa yang belum digital, ya tidak masalah,” ujar Indrawan.

Baca Juga: Momen Kahiyang Ayu Perkenalkan Kuliner Medan ke TP PKK Kampar

Terakhir adalah jangan lupa turun ke lapangan, bicaralah dengan pelanggan Anda. Tanyakan kenapa mereka masih bertahan dengan produk Anda, ulik sampai dalam sehingga Amda mendapatkan jawaban yang sebenarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI