Amy juga ingin menunjukkan kepada anak-anaknya serta orangtua lain mengenai betapa pentingnya menjadi diri sendiri.

"Kadang orang memberitahuku 'kau orangtua' atau 'kau perempuan' sehingga aku tidak boleh terlihat seperti ini," ujarnya.
"Aku sudah mendapat komentar negatif. Namun, beberapa respons membuatku merasa lebih baik," lanjutnya.
Terlepas dari komentar jahat, Amy mengungkap jika ia menginspirasi orang-orang untuk mendapatkan tato yang mereka mau.
Amy sendiri tertarik pada tato sejak muda. Selain itu, ia juga belajar membuat tato sendiri sejak umur 14 tahun.
Tak hanya menjadi salah satu bentuk seni, Amy menambahkan jika tato telah membuka banyak kesempatan untuknya termasuk untuk menjadi model.
"Aku merasa nyaman dengan siapa diriku, dan aku ingin mendorong anak-anakku untuk merasakan hal yang sama," imbuhnya.