Barulah pada tahun 2009, salah satu staf pemakaman memberitahu Jeane bahwa ada seseorang yang meninggal tapi tidak ada yang hadir ke pemakamannya. Jeane pun ditanya apakah ia mau hadir.
"Itu terasa aneh, tapi aku bilang ya, karena hatiku sakit membayangkan orang itu tidak punya siapa-siapa di pemakamannya."

Sejak saat itu, wanita 55 tahun ini mulai sering diminta oleh pegawai pemakaman untuk hadir di acara pemakaman orang asing.
"Jika orang yang meninggal tidak punya keluarga, aku akan duduk di depan. Tapi jika ada beberapa orang yang hadir, aku duduk di belakang," lanjutnya.
Selama sebulan, Jeane bisa mengunjungi hingga 3-4 pemakaman sebulan. Tidak hanya itu, ia akan hadir menggunakan gaun Victoria warna hitam yang khusus digunakan untuk berduka.
Jeane bahkan mendapat julukan sebagai rent-a-mourner atau seseorang yang bisa disewa untuk berduka di pemakaman orang lain karena hobi uniknya ini.
Tidak hanya itu, wanita ini bahkan sudah merencanakan pemakamannya sendiri dan tidak takut untuk meninggal.
"Untuk pemakamanku sendiri, aku ingin dibawa kereta kuda dan dikremasikan sehingga abuku bisa bersama orangtuaku."
"Aku tidak takut meninggal, itu bagian dari siklus kehidupan dan kita tidak bisa menghindarinya. Sementara waktu, aku akan meneruskan apa yang bisa kulakukan untuk mengirim kepergian orang asing," tutup Jeane.
Baca Juga: Viral, Polisi Beri Pesan Menyentuh Untuk Wanita: Jangan Mudah Menyerahkan Harga Dirimu