Suara.com - Mi instan merupakan salah satu makanan pokok favorit orang Indonesia. Apalagi jika dikonsumsi saat musim hujan seperti sekarang. Rasanya sulit untuk bisa menolak godaan mi instan, kan?
Namun tentu saja, mengonsumsi mi instan terlalu sering dan terlalu banyak juga memiliki implikasi kesehatan bagi tubuh.
Selain rendah gizi, bumbu mi instan juga cenderung terlalu tinggi natrium yang bisa berisiko menyebabkan berbagai penyakit.
Dikutip dari Alodokter, natrium sebenarnya bermanfaat bagi kesehatan saraf. Itu terjadi karena natrium berperan penting dalam mengirimkan impuls saraf dari otak ke seluruh tubuh, dan sebaliknya.
Baca Juga: Tak Ada Teko Listrik saat Staycation, Wanita Ini Lakukan Hal Tak Terduga untuk Seduh Mi
Namun, apabila natrium dikonsumsi secara berlebih, maka dapat membawa dampak buruk terhadap kesehatan.
Saat asupan natrium tinggi, maka ginjal akan membuang kelebihannya melalui urine. Hal itu akan membuat tubuh jadi lebih sering buang air kecil dan berisiko mengalami dehidrasi ringan.
Apabila hal itu terus berulang, kemungkinan ginjal tidak lagi mampu membuang kelebihannya.
Natrium juga bisa menumpuk dalam darah, sehingga menarik dan menahan cairan di dalam aliran darah.
Akibatnya, volume darah akan meningkat, membuat jantung harus bekerja lebih keras, dan menaikkan tekanan dalam arteri.
Baca Juga: Viral Cewek Bikin Mie Instan Pakai Air Shower Hotel, Banjir Peringatan Ini
Dalam jangka pendek, mungkin ini hanya akan menyebabkan wajah bengkak di pagi hari.
Namun, jika terjadi dalam waktu yang lama, risiko untuk terkena penyakit tekanan darah tinggi, penyakit jantung, stroke, dan penyakit ginjal akan semakin besar.
Sementara itu, sebungkus mi instan rata-rata mengandung sekitar 1.500 mg. Sementara rekomendasi batasan konsumsi natrium harian per orang hanya 2.000 sampai 2.400 mg.
Agar tetap bisa nikmat menyantap mi instan, coba tips di bawah ini, sebagaimana dikutip dari media sosial Rumah Sakit Universitas Indonesia.
- Tidak perlu ditambah nasi karena mi sudah termasuk sumber karbohidrat.
- Tambah banyak sayuran, misalnya sawi hijau, tomat, tauge, dan lainnya sesuai selera.
- Tambah sumber protein sebagai zat pembangun, misalnya telur, tahu tempe, maupun daging.
- Lengkapi juga dengan buah-buahan.
- Jangan makan mi instan lebih dari satu bungkus.
- Tidak perlu menambahkan saus, kecap, sosis, dan makanan awetan sejenisnya karena produk tersebut juga tinggi natrium.
- Gunakan setengah bumbu mi. Sebagai gantinya bisa ditambah dengan bumbu-bumbu alami seperti cabai dan daun bawang.
Bagaimana, sudah tau mau masak dan makan apa di sore yang sendu dan dingin ini?