Masyarakat dengan lapisan kelas bawah hampir tidak mungkin bisa “naik kelas” menjadi kelas atas. Stratifikasi sosial tertutup ditentukan berdasarkan kelahiran atau ascribed status.
Contohnya seperti yang terjadi pada lapisan atas sebuah monarki kerajaan atau kaum bangsawan.
2. Stratifikasi Sosial Tertutup
Stratifikasi sosial sangat berkaitan dengan mobilitas sosial atau perpindahan masyarakat.
Pada stratifikasi sosial terbuka, semua orang dari semua lapisan bisa melakukan mobilitas sosial, baik mobilitas sosial naik maupun mobilitas sosial turun.
Hal ini menghasilkan sistem pelapisan sosial yang bersifat dinamis.
Dengan konsep tersebut, maka semua orang berpeluang memiliki kesempatan yang sama untuk mencapai suatu status tertentu berdasarkan usahanya masing-masing.
Hal ini membuat stratifikasi sosial memiliki konsep meritokrasi, atau konsep yang melihat pencapaian status sosial seseorang, berdasarkan kemampuan dan pencapaiannya di masyarakat.
Contohnya seperti orang-orang yang naik status kelasnya, dengan menjadi pengusaha kaya atau orang-orang yang naik jabatan dengan kerja kerasnya.
3. Stratifikasi Sosial Campuran
Baca Juga: 3 Teori Evolusi dalam Pelajaran Sosiologi
Konsep stratifikasi menunjukkan adanya perpindahan atau mobilitas sosial yang dilakukan individu dari stratifikasi yang tertutup menuju stratifikasi sosial yang terbuka.