Suara.com - Pandemi Covid-19 yang telah berlangsung selama dua tahun, memberikan dampak terhadap sektor pariwisata Bali, termasuk UMKM kuliner di Pulau Dewata tersebut.
Itu juga yang dirasakan oleh pemilik Rumah Makan Nasi Ayam Kedewatan Ibu Mangku yang terpaksa harus menutup outletnya selama tiga bulan saat pandemi Covid-19 merebak di awal tahun 2020 lalu.
Made Bayu Darmadi, penerus dari Nasi Ayam Kedewatan Ibu Mangku pun harus memutar otak untuk bisa mempertahankan karyawannya yang sebagian besar sudah bekerja lebih dari empat tahun.
"Ketika kami membuka outlet kembali saat pandemi, pemasukan turun drastis ke Rp50 ribu sampai Rp200 ribu per hari," ujar Bayu dikutip Suara.com dari siaran pers GoFood, Jumat (3/12/2021).

Bayu kemudian memutuskan melakukan berbagai inovasi untuk menarik pelanggan dengan mengandalkan layanan pesan-antar makanan online.
Dari yang awalnya hanya ada dua menu di GoFood yaitu nasi bungkus dan nasi kotak, kini ia menambahkan variasi menu lain seperti nasi bungkus biasa, nasi bungkus spesial, dan nasi bungkus komplit.
"Saya juga menyediakan menu ala carte, seperti sambal, sate, dan ayam suwir," jelas Bayu lebih lanjut.
Selain menjadi andalan pelanggan GoFood, Bayu mengakui bahwa ekosistem Gojek juga sangat membantu restorannya bertahan di tengah pembatasan aktivitas masyarakat.
"Misalnya, untuk mengatur manajemen dan operasional resto, saya dibantu aplikasi khusus mitra usaha, GoBiz. Sehingga, sistem pencatatan transaksi jadi lebih terstruktur dan operasional restoran pun menjadi autopilot," tambah Bayu.
Baca Juga: Jelang Pemungkas 2021, Ini Laporan Performa Penjualan Toyota dan Hyundai
"Dari segi pelayanan, fitur Variasi Menu membuat kami dapat memenuhi keinginan pelanggan yang berbeda-beda. Benar-benar di luar dugaan, saat ini ada teknologi yang dapat membantu bisnis makanan hingga semua aspek operasional bisa tercover," kata Bayu lagi.