Suara.com - Perawatan kecantikan dilakukan oleh perempuan untuk meningkatkan kualitas penampilam. Pada sebagian orang, perawatan bisa dilakukan hanya dengan menggunakan produk kecantikan dan menerapkan gaya hidup sehat.
Namun bagi sebagian lainnya, proses penuaan yang terjadi tidak bisa dilawan hanya dengan krim kulit. Perlu ada intervensi yang dilakukan, salah satunya adalah perawatan injeksi. Apa itu?
Dokter kecantikan di Miracle Aesthetic Clinic, dr. Lanny Juniarti, Dip. AAAM mengungkap, perawatan injeksi semakin populer di masa pandemi. Perawatan injeksi dalam dunia kecantikan kata dia terbagi dalam dua tujuan, yakni untuk merileksasi otot, dan untuk mengisi kekosongan pada wajah.
Untuk merileksasi otot, biasanya botulinum toxin, yang dikenal dengan botox akan disuntikan ke wajah untuk menghilangkan garis-garis dinamis yang biasanya muncul karena ekspresi pada wajah. Misalnya saat kita tertawa, cemberut, serius berpikir dan lain sebagainya.
Baca Juga: Mengenal Ultrasound, Teknologi Mutakhir untuk Mengatasi Penuaan Kulit Wajah
"Merilekskan otot wajah diperlukan, karena jika dibiarkan, garis-garis yang tadinya dinamis, akan statis atau permanen. Untuk kasus seperti ini, injeksi botox bisa merilekskan otot," jelasnya dalam acara kampanye #StepUpYourBeauty bersama Zuellig Pharma Therapeutics (ZP Therapeutics) Indonesia, Kamis (2/12/2021).
Sedangkan, untuk mengisi kekosongan pada wajah, perawatan injeksi facial filler dengan memasukan gel hyaluronic acid biasa digunakan. Kekosongan pada wajah ini, lanjut dr. Lanny tidak hanya disebabkan oleh penuaan, tapi bisa juga karena struktur anatomi wajah yang terlihat kosong.
Pada orang Indonesia, biasanya di bawah mata, dagu, hidung hingga rahang. Sehingga nantinya akan membentuk kontur wajah, dengan hasil yang lebih proporsional. Facial filler juga dapat digunakan untuk mengisi kerutan yang tidak bisa diselesai hanya dengan injeksi botox.
Melihat hasilnya yang instan, tidak membutuhkan banyak waktu untuk menjalani perawatannya dan waktu pemulihan yang singkat, tidak heran jika kebutuhan untuk dua perawatan injeksi ini meningkat pesat di dunia.
"Terlebih perawatan ini juga tidak sakit, pain bisa dimanage. Ada comfort management, pain management dan produk berkualitas baik yang bisa mengatur pain itu sendiri. Itu sebabnya melakukan hal ini dengan dokter dan klinik kecantikan berpengalaman sangatlah penting," ujar dia.
Baca Juga: 5 Manfaat Alpha Arbutin bagi Kesehatan Kulit Wajah, Terutama Tipe Kulit Sensitif
Menambahkan perbincangan, Chief Operating Officer ZP Therapeutics Indonesia, Aylie Widjaja menyebutkan, dengan meningkatnya tren masyarakat yang mengkhawatirkan penampilan mereka selama pandemi, pihaknya pun meluncurkan kampanye #StepUpYourBeauty.
"Kampanye ini ingin menginspirasi dan mengajak lebih banyak masyarakat untuk terus meningkatkan self-care rutin, dengan tidak hanya menerapkan gaya hidup sehat tetapi juga mencoba perawatan injeksi, seperti Botulinum Toxin dan Facial Filler," ujarnya.
Melalui konsultasi yang tepat dengan dokter kecantikan berlisensi, pasien tidak perlu ragu dengan keamanan dan dampak dari perawatan ini bagi diri mereka. Ia berharap kampanye #StepUpYourBeauty dapat membawa dampak positif pada kualitas hidup pasien yang menerima perawatan ini secara umum, karena meningkatnya kepercayaan diri mereka.