7 Tips Menjaga Suhu di Dalam Rumah agar Tetap Nyaman

Vania Rossa Suara.Com
Kamis, 02 Desember 2021 | 18:18 WIB
7 Tips Menjaga Suhu di Dalam Rumah agar Tetap Nyaman
Menjaga Suhu Rumah agar Tetap Nyaman. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Untuk Anda yang tinggal di dataran rendah, daerah pesisir, atau perkotaan yang padat dan sibuk, panasnya temperatur udara dan teriknya sinar matahari sudah menjadi makanan sehari-hari. Lalu, adakah cara untuk menjaga suhu di dalam rumah agar tetap nyaman?

Menggunakan kipas angin dan pendingin ruangan menjadi solusi paling praktis, tapi penggunaan secara berlebihan akan menyebabkan biaya listrik yang membengkak dan dampak negatifnya terhadap lingkungan.

Oleh karena itu, perlu kiat-kiat untuk mendinginkan rumah dan menjaga suhu di rumah supaya tetap optimal meski tanpa bantuan alat pendingin ruangan apapun. Ada peralatan lain yang memengaruhi, kebiasaan yang perlu dilakukan, sampai yang berkaitan dengan arsitektur dan desain interior sebuah hunian.

Dekoruma sudah mengumpulkan tujuh tips efektif dan ampuh untuk menjaga suhu rumah agar tetap normal dan optimal. Tidak terlalu panas dan juga tidak terlalu dingin. Temperatur yang nyaman dan tepat untuk beraktivitas sehari-hari di dalam rumah.

Baca Juga: Kenyataan Pahit Cuaca di Kuwait: Hidup di Suhu 50 Derajat

1. Meminimalkan Penggunaan Lampu Ruangan
Meskipun sudah menggunakan teknologi LED yang tidak mengeluarkan panas sebesar lampu pijar, bohlam lampu tetap mengeluarkan panas karena cahayanya. Apalagi, lampu yang memiliki daya yang besar, maka semakin banyak panas yang dikeluarkan.

Memiliki rumah dengan banyak jendela, ventilasi dan desain terbuka akan mengurangi ketergantungan pada lampu. Di siang hari, lampu benar-benar bisa dimatikan total karena memanfaatkan cahaya matahari.

Tanpa perlu lampu dengan daya yang terlalu besar, lampu hanya akan menyala pada malam hari dan mayoritas akan dimatikan ketika penghuni rumah sedang tidur malam. Dengan begitu, penggunaan lampu akan sangat minim dan dipakai ketika hanya benar-benar diperlukan.

2. Jendela yang Terbuka Bukan Berarti Selalu Adem
Jumlah jendela yang banyak dan berukuran besar memang memiliki beberapa manfaat. Mulai dari mengurangi penggunaan lampu pada siang hari dan mengoptimalkan sirkulasi udara yang juga berpengaruh pada suhu ruangan yang normal. Namun, jendela yang terbuka bukan berarti selalu baik.

Jendela yang terbuka bebas tanpa penutup atau pengaturan lebih lanjut justru akan membuat rumah terlalu panas. Ini dikarenakan sinar matahari akan masuk ke rumah tanpa penghalang apapun.

Baca Juga: Suhu Ekstrem di Irak: Lahan Subur Berubah Jadi Gurun

Maka dari itu, Anda bisa mulai menggunakan vitrase atau tirai transparan ketika ingin membuka jendela. Angin dan sinar matahari akan tetap bisa masuk, tapi dalam jumlah yang wajar karena sebagian dipantulkan oleh vitrase yang berwarna putih.

3. Gunakan Humidifier atau Dehumidifier
Kelembapan udara juga berpengaruh pada temperatur di dalam rumah, apalagi saat menggunakan alat pendingin ruangan seperti kipas angin atau AC. Tingkat kelembapan sendiri pun juga memiliki kadar yang ideal, yakni 30 sampai 50 persen. Ruangan tidak terlalu kering dan juga tidak terlalu lembap.

Menyesuaikan dengan lingkungan tempat tinggal, Anda bisa menggunakan humidifier atau dehumidifier ketika diperlukan. Humidifier dipakai ketika udara di rumah terlalu kering, maka humidifier akan mengeluarkan uap air untuk meningkatkan kadar kelembapan.

Lalu, ketika udara di rumah terlalu lembap, gunakan dehumidifier yang mampu menyerap kelebihan uap air di rumah yang akan membuat kadar kelembapan menjadi optimal dan normal.

4. Cat Dinding Ruangan yang Terang
Warna cat dinding juga berpengaruh terhadap seberapa banyak panas yang berkumpul dalam sebuah ruangan. Cat dinding yang terang adalah pilihan yang bijak karena tidak menyerap panas. Warna terang seperti putih, abu-abu muda, atau coklat muda akan cenderung memantulkan cahaya matahari dan panas.

Sementara, warna-warna gelap seperti hitam, biru tua, atau merah tua akan menyerap panas ke dalam dinding. Kemudian, mengeluarkan panas di malam hari, membuat suhu menjadi lebih panas dari seharusnya.

Tidak hanya untuk cat dinding, prinsip ini juga bisa diterapkan dalam memilih furnitur, terutama yang berbahan kain dan langsung menempel pada tubuh. Pasang furnitur yang memiliki warna terang dan netral.

5. Menerapkan Sistem Ventilasi Silang
Sistem ventilasi udara yang optimal dan bekerja dengan baik juga bisa meregulasi suhu di dalam rumah dengan efektif. Satu sistem ventilasi yang paling direkomendasikan adalah sistem ventilasi silang. Ini berarti memasang dua lubang atau jalur ventilasi secara berhadapan dalam satu ruangan.

Misalnya memasang pintu di depan jendela yang memiliki aliran udara yang berlawan arah dari pintu. Sistem ini menciptakan perbedaan tekanan udara yang memicu pertukaran udara.

Dengan begitu, pintu dan jendela bisa dibuka di pagi hari ketika matahari belum terlalu terik dan ditutup sebagian pada pintu atau jendela yang terkena sinar matahari langsung.

6. Membuka Pintu di dalam Rumah
Ketika matahari sedang terik-teriknya, pintu dan jendela eksterior memang sebaiknya ditutup. Namun, pintu dan jendela interior (jika ada) yang menghadap ke dalam rumah justru perlu dibuka.

Membuka pintu ruangan akan mencegah udara panas terjebak di dalam ruangan dan mengurangi ruangan yang panas, bahkan ketika sudah malam hari.

Dibantu dengan sistem ventilasi udara yang optimal, udara panas yang terbuang ketika pintu terbuka akan digantikan dengan udara bersih yang lebih dingin dan berpengaruh pada suhu ruangan yang lebih rendah.

7. Manfaatkan Tanaman Hias Sebagai Regulator Suhu Alami
Bukan hanya untuk visual dan estetika, beberapa jenis tanaman hias tertentu juga mampu memperbaiki kualitas udara dan mengatur suhu ruangan secara alami. Tanaman seperti lidah mertua, peace lily, atau spider plant terbukti mampu menyerap polutan dan zat berbahaya lainnya di udara.

Kemudian, tanaman-tanaman ini beserta tanaman lain seperti pohon ara, palem bambu, dan lidah buaya juga mampu mendinginkan ruangan karena proses transpirasinya.

Pada dasarnya, tanaman-tanaman ini bisa mengubah karbondioksida menjadi oksigen, juga dalam prosesnya akan mengeluarkan uap air yang dingin dan berpengaruh pada kelembapan udara di dalam ruangan. Maka dari itu, udara di dalam ruangan akan terasa lebih sejuk dan bersih.

Menjaga suhu rumah tetap optimal bukan berarti tidak bisa menggunakan pendingin ruangan sama sekali. Namun, alangkah lebih baik kalau membuat temperatur di rumah menjadi nyaman dengan cara-cara yang lebih alami dan memberikan efek jangka panjang.

Artikel Terkait:

Rumah Sejuk Tanpa AC, Ini 5 Tips Memperbaiki Sirkulasi Udara di Rumah
12 Alasan Pentingnya Ventilasi di Rumah
Sebelum Membeli Penjernih Udara, Ketahui Kriteria Air Purifier Terbaik Ini!

Published by

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI