Suara.com - Tingginya angka deforestasi alias penggundulan hutan di Indonesia membuat miris. Sebagai negara yang dikenal karena luasnya hutan yang dimiliki, penggundulan hutan masih terus jadi masalah yang mengancam lingkungan.
Inilah yang melatar belakangi sineas Arfan Sabran membuat film berjudul The Flame (Bara), yang mengisahkan seorang kakek bernama Iber Djamal berjuang mempertahankan hutan adat miliknya.
Produser Gita Fara mengungkap, proses pembuatan film sudah direncanakan sejak tahun 2014. Ia bersama sutradara Arfan Sabran menemui Iber Djamal sebagai tokoh utama, dan meminta izin untuk membuat film tentang ia.
“Dan kami merasa bahwa cerita Pak Iber ini penting diteruskan dan ditonton oleh masyarakat. Karena harapannya, ketika membicarakan masalah lingkungan dan krisis iklim, kami ingin membuka awareness untuk temen-temen dan juga audiens yang lain,” ungkapnya di kawasan Plaza Indonesia XXI, Senin (29/11/2021).

Di samping itu, Arfan Sabran mengatakan, film ini juga bertujuan untuk memberi wawasan kepada masyarakat mengenai isu lingkungan, salah satunya tentang kebakaran hutan.
“Dari medium film, saya ingin menceritakan secara personal mengenai kakek dan cucunya. Jadi, bagi saya cara untuk menyampaikan sesuatu yang besar, lewat cerita-cerita yang sederhana,” ungkapnya.
Selain itu, tokoh utama dalam film The Flame (Bara) Iber Djamal mengatakan, film ini diharapkan juga dapat memberi gambaran kepada masyarakat mengenai deforestasi hutan serta perjuangan hak-hak masyarakat.
“Saya bangga bahwa pengalaman saya ini bisa ditayangkan di layar lebar. Dan saya berterima kasih kepada pendukung film ini, sehingga film ini bisa kita tonton,” ungkap Iber Djamal.
“Pesan saya kepada pihak Pemerintah, begitulah kesulitan masyarakat dalam memperjuangkan haknya,” pungkas Iber Djamal.
Baca Juga: G20 Penutupan Sesi SCP, Menteri LHK Ajak Recover Together, Recover Stronger