Suara.com - Konsep arsitektur industrial awalnya lebih banyak diterapkan pada bangunan non hunian, seperti perkantoran, kafe, atau rumah makan. Karena desainnya yang menarik dan material yang semakin terjangkau, desain ini mulai diaplikasikan pada bangunan hunian.
Sejarah Arsitektur Industrial
Dalam sejarahnya, arsitektur industrial mulai popular pada sekitar tahun 2000an dan terus mencapai puncaknya hingga beberapa tahun terakhir ini. Desain ini terinspirasi dari adanya revolusi industri yang terjadi pada akhir abad ke-19. Pada saat itu, ada banyak sekali perusahaan yang bergerak di bidang industri yang mempunyai desain yang terkesan ‘terbuka’ dan ‘kasar’. Tentu saja, pada waktu desain ini tidak dipandang estetik. Satu-satunya alasan adalah karena desain ini dapat membantu menghemat biaya.
Elemen-Elemen Desain Industrial
Baca Juga: 9 Potret Sudut Rumah Pejabat yang Puluhan Tahun Tak Terurus, Arsitekturnya Jadi Sorotan
Desain industrial mudah dikenali lewat elemen-elemennya yang memiliki benang merah: terekspos, (seolah) tanpa finishing, dan kadang terlihat termakan usia. Dikutip dari artikel Rumah.com, portal properti terdepan di Indonesia, berikut ini elemen-elemen yang biasanya diaplikasikan dalam desain industrial:
- Desain ala industri ini mengedepankan desain bangunan dengan kesan yang kasar dan tampak seperti proses pembangunan yang masih belum selesai. Misalnya dinding yang hanya sebatas plester atau aci, tanpa cat. Bahkan ada pula dinding yang hanya menggunakan bata tanpa dilapis plester.
- Desain yang terekspos ini juga biasanya bisa dipadukan dengan berbagai kolom berukuran besar yang terbuat dari baja untuk semakin mempertegas elemen yang ada.
- Lantai yang terbuat dari semen yang dipoles dimanfaatkan untuk membuat tampilan industrial menjadi lebih terlihat nyata dan menarik.
- Exposed (terbuka). Di bagian atap, misalnya, langit-langit dipasang tanpa plafon. Rangka-rangka atap mudah terlihat, begitu juga dengan saluran udara dan perkabelannya.
- Perabot hanya menggunakan materi esensial. Untuk rak, misalnya. Desain industrial akan menggunakan rak besi tanpa aksen atau finishing.
Ingin tahu detail properti incaran sebelum datang ke lokasi? Baca dulu review mendalam seputar properti baru di Project Review Rumah.com
Arsitektur Industrial untuk Desain Rumah
Meskipun pada awalnya pengaplikasian desain arsitektur industrial lebih banyak ditemui pada bangunan non hunian, karena desainnya yang sangat menarik dan tampak barebone membuat desain industrial sangat cocok untuk diterapkan pada rumah tinggal. Supaya Anda bisa menerapkan desain arsitektur industrial pada rumah, di bawah ini adalah beberapa tips terbaiknya yang bisa Anda coba:
- Menerapkan desain industrial pada rumah yang belum dibuat akan jauh lebih mudah daripada mengaplikasikannya pada rumah yang sudah siap huni. Meskipun demikian, Anda masih bisa mencoba untuk mengambil beberapa elemen dari desain industrial tersebut pada rumah Anda.
- Mulailah dengan mencoba untuk memunculkan beberapa bagian yang sebelumnya tersembunyi, dengan cara mengekspos seluruh kabel-kabel yang ada pada rumah. Tetapi ingat, meski terekspos, Anda tetap harus menatanya di dalam satu susunan atau barisan yang rapi supaya tetap elok dipandang.
- Anda bisa membiarkan plafon rumah terbuka begitu saja, tanpa adanya penutup sama sekali. Plafon yang tinggi dan terbuka akan memperkuat kesan industrial pada rumah tinggal.
- Gunakanlah berbagai bentuk furnitur yang memiliki kesan lawas atau rustic untuk semakin mempertegas desain industrial yang ada pada rumah.
- Hindari untuk menggunakan finishing pada interior rumah, untuk semakin mengekspos bagian-bagian yang ada pada rumah tersebut.
- Pada bagian eksterior, Anda bisa memanfaatkan pagar rumah yang terbuat dari besi berwarna gelap untuk menciptakan suasana pabrik yang menarik dan berbeda.
- Gunakan juga dinding atau tembok yang terbuat dari bata merah yang terekspos supaya kesan rumah yang masih belum selesai dibuat bisa tercipta dengan baik.
- Manfaatkanlah lantai rumah dari semen yang dipoles dan hindari untuk menggunakan lantai keramik seperti rumah pada umumnya.
- Gunakan lampu dengan watt yang tinggi dan usahakan untuk menggunakan lampu yang memiliki warna warm white atau kekuningan.
Berencana beli rumah? Ini Tiga Jenis Surat Tanah Perlu Kamu Tahu
Kelebihan Menggunakan Arsitektur Industrial
Baca Juga: Makna Filosofis di Balik Kemegahan Arsitektur Rumah Gadang
Memiliki sebuah hunian dengan desain arsitektur industrial adalah impian bagi banyak orang. Berikut ini beberapa kelebihan desain atau arsitektur industrial:
- Anda bisa menghemat biaya dalam membangun dan merancang sebuah hunian karena desain industrial tidak membutuhkan finishing tambahan yang membutuhkan biaya banyak.
- Anda bisa memanfaatkan barang lawas yang ada pada rumah dan sudah dimiliki sebelumnya, sehingga tidak perlu mengeluarkan biaya lebih untuk membeli benda-benda dekorasi bagi rumah.
- Karena mengedepankan desain yang terekspos, menjadikan proses perawatan atau maintenance kabel listrik bisa dilakukan dengan lebih mudah tanpa harus repot membongkar berbagai benda.
- Desainnya yang alami bisa dipadukan dengan mudah dengan desain tambahan lainnya. Anda bisa menciptakan sebuah suasana ruangan yang menarik tanpa harus bingung untuk merubah tampilan dari ruangan tersebut.
Itulah serba serbi mengenai konsep arsitektur industrial yang bisa Anda coba terapkan sendiri untuk rumah tinggal. Pastikan supaya setiap komponen yang ada memiliki keterkaitan antara satu dan lainnya untuk semakin mempertegas desain yang Anda inginkan.
Published by Rumah.Com |