Suara.com - Kota Wisata Bukittinggi adalah kota terbesar kedua di Provinsi Sumatera Barat. Kota yang berada di ketinggian 930 meter di atas permukaan laut ini memiliki udara sejuk yang menyenangkan dan panorama alam mempesona. Ada berbagai wisata Bukittinggi yang bisa kamu dan keluarga kunjungi di sini. Dilansir dari laman berbagai sumber, Selasa (30/11/2021), berikut destinasi wisata Bukittinggi untuk pemula yang tidak boleh terlewatkan saat berlibur bersama keluarga tercinta.
Daftar Destinasi Wisata Bukittinggi
1. Jam Gadang
Jam Gadang atau Jam Agung adalah landmark Bukittinggi yang ikonik dan sangat terkenal. Jam gadang adalah hadiah dari Belanda sebelum masa kemerdekaan yang memiliki tinggi 26 meter dan terdiri dari beberapa tingkatan.
Jam Gadang mengandung nilai sejarah yang tinggi karena dibangun pada masa kolonial Belanda. Berdiri tinggi dan kokoh di tengah kota, menara jam ini ada di tengah taman yang luas dengan banyak pepohonan rindang. Pengunjung bisa leluasa berfoto dengan latar jam gadang yang ikonik ini. Pada malam hari, Jam Gadang tampak semakin indah dengan dihiasi lampu berwarna-warni.
2. Ngarai Sianok
Ngarai SIanok yang terletak di wilayah Bukittinggi ini menjadi salah satu tujuan wisata terfavorit di Indonesia dan menjadi kebanggaan warga Sumatera Barat. Ngarai SIanok cantik dengan bentang alamnya berupa lembah sempit dan bukit bertebing curam. Bagian tengah lembah mengalir sungai kecil yang menambah pesona Ngarai Sianok.
Ngarai SIanok juga memiliki berbagai macam flora dan fauna. Bahkan di sini juga terdapat flora endemik Indonesia, yaitu bunga Raflesia Arnoldi. Cukup menikmati dari gazebo-gazebo di Taman Panorama, pengunjung akan dimanjakan pemandangan hijau nan asri. Suasana tenang dan udara segar cocok untuk siapapun yang ingin menenangkan diri.
3. Benteng de Kock
Baca Juga: Pemkot Solok Upayakan Pengembangan Ekonomi Kreatif Masyarakat
Buat kamu yang ingin berwisata sejarah kolonial, Benteng de Kock jadi jawabannya. Fort de Kock merupakan benteng tua Belanda di Bukittinggi yang terletak satu kilometer dari pusat kota Bukittinggi. Benteng ini didirikan pada 1825 oleh Kapten Bauer saat Perang Padri untuk perlindungan penduduk.