Sering Mati Listrik dan Susah Internet, Begini Kisah Leo Lucky Jadi Atlet Catur Online

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Selasa, 30 November 2021 | 10:45 WIB
Sering Mati Listrik dan Susah Internet, Begini Kisah Leo Lucky Jadi Atlet Catur Online
Ilustrasi catur. [Eduardo Munoz Alvarez / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sejak mengenal catur di bangku SMP, Leo Lucky tidak bisa lepas dari classic game tersebut. Menurut lelaki yang bekerja sebagai pegawai negeri sipil ini, catur tidak hanya menawarkan kesenangan tersendiri melalui elemen menyusun strategi dan mencari cara untuk mengalahkan lawan, tapi juga membantu meningkatkan kemampuan berpikir pemainnya secara signifikan.

Dengan bermain catur online, Leo dapat memperluas wawasan sekaligus berhadapan dengan pemain yang belum dikenal. Bahkan, ia juga kerap berlatih bermain catur online. Tapi, tempat tinggalnya di Palu, membawa tantangan tersendiri baginya, salah satunya pemadaman listrik.

Di tengah seringnya terjadi pemadaman listrik di tempat tinggalnya di Palu, Leo Lucky gigih berlatih catur secara online untuk dapat terus meningkatkan kemampuan dan mengalahkan lawan terberat sekalipun.

Empat finalis catur online. (Dok: Istimewa)
Empat finalis catur online. (Dok: Istimewa)

Selain Leo, tiga finalis lainnya Taufik, dan Yunias Yunus, berhasil mengungguli 40.872 peserta dan juga masuk ke semifinal.

Baca Juga: Magnus Carlsen Raih Trofi NFT Usai Menang Turnamen Catur Internasional

MPL telah menggelar babak Kualifikasi Semifinal untuk turnamen Speed Chess pada 21 November lalu di mana para pemain TOP 8 diundang ke Jakarta untuk bertanding secara langsung memperebutkan 4 kursi di babak Semifinal.

"Kami melihat antusiasme yang begitu besar dari masyarakat Indonesia terhadap turnamen Speed Chess yang baru kali ini diadakan di ajang Piala Presiden eSports. Kami berhasil menyaring empat pemain terbaik dari lebih dari 40 ribu peserta,” ujar Layla Safira Andamawanty, Head of Brand Marketing MPL Indonesia.

Layla mengatakan bahwa yang menarik adalah banyak dari peserta yang baru pertama kalinya mengikuti kompetisi eSport dan berasal dari luar Jawa. Dari sisi usia dan profesi juga sangat beragam; ada yang anak muda hingga pensiunan. Hal ini menunjukkan peningkatan penetrasi eSport dan potensi pemain di Indonesia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI