Penyeragaman Vaksin Bisa Tingkatkan Pariwisata di Eropa, Ini Alasannya

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Senin, 29 November 2021 | 22:36 WIB
Penyeragaman Vaksin Bisa Tingkatkan Pariwisata di Eropa, Ini Alasannya
Menara Pisa di Italia. (Dok. Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Uni Eropa memiliki alasan khusus terkait wacana penyeragaman sertifikat vaksin COVID-19 di negara-negara anggotanya, yakni peningkatan dan promosi pariwisata.

Dengan adanya sertifikat vaksin COVID-19 yang seragam, turis akan dapat keluar masuk negara Uni Eropa dengan lebih mudah tanpa perlu karantina.

Menurut data Organisasi Pariwisata Dunia PBB, kedatangan turis internasional naik 58 persen di seluruh dunia antara Juli dan September 2021 dari periode yang sama pada 2020.

Namun, dibandingkan dengan periode yang sama pada 2019 atau sebelum pandemi, kedatangan turis internasional masih turun 64 persen.

Baca Juga: Hingga Minggu 28 November 2021, Jumlah Warga Kalbar yang Divaksinasi 42,43 Persen

Eropa mencatat kinerja yang relatif paling baik. Kedatangan internasional pada periode itu turun 53 persen dibandingkan dengan musim panas yang sama pada 2019.

"Peningkatan permintaan itu didorong oleh peningkatan kepercayaan pelancong di tengah kemajuan pesat dalam vaksinasi dan pelonggaran pembatasan masuk di banyak negara tujuan (di Eropa)," kata laporan itu.

"Di Eropa, sertifikat digital COVID Uni Eropa telah membantu memfasilitasi pergerakan bebas di dalam Uni Eropa, mendorong permintaan besar (terhadap pariwisata) yang terpendam selama berbulan-bulan pembatasan," kata laporan PBB.

Antara Januari hingga September, total kedatangan turis di seluruh dunia masih 76 persen di bawah tingkat kedatangan saat pra-pandemi, dengan kinerja yang tidak merata di berbagai wilayah, menurut laporan itu.

Kedatangan turis di Eropa dalam sembilan bulan pertama pada 2021 hanya 8 persen di bawah jumlah kedatangan turis dalam periode yang sama pada 2020, namun 69 persen lebih rendah dari kedatangan turis pada 2019.

Baca Juga: Perlukah Vaksin Covid-19 Baru untuk Varian Omicron? Ini Kata Ahli!

Negara-negara Amerika mencatat hasil terkuat pada periode Januari-September. Kedatangan turis di sana naik 1 persen dibandingkan pada 2020, namun masih 65 persen di bawah tingkat kedatangan turis pada 2019 untuk periode yang sama.

Sementara itu, Karibia mencatat hasil terkuat di antara sub-sub kawasan. Tingkat kunjungan turisnya naik 55 persen dalam sembilan bulan pertama pada 2021 dibandingkan dengan periode yang sama pada 2020.

Akan tetapi, jumlah kedatangan turis ke Karibia pada 2021 itu masih 38 persen di bawah angka pada 2019.

Lebih lanjut laporan PBB tersebut mencatat bahwa laju pemulihan di sektor pariwisata secara global pada kuartal ketiga tetap tidak merata.

"Ini karena perbedaan dalam tingkat pembatasan mobilitas, tingkat vaksinasi, dan kepercayaan wisatawan," kata laporan Organisasi Pariwisata Dunia PBB. [ANTARA]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI