Suara.com - Tak hanya Kota Semarang, namun daerah penyangga Kota Semarang seperti Kabupaten Semarang juga tak kalah menarik baik dari segi potensi pariwisata maupun kemudahan akses bagi para investor yang hendak menanamkan modal atau kapitalnya di sana.
Hal ini disampaikan oleh Ngesti Nugraha, Bupati Semarang saat menerima jamuan makan malam dalam perayaan Hari Jadi Himpunan Anak Media (HAM) Jakarta beberapa waktu lalu, di Sky View, Kampoeng Kopi Banaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Ngesti menuturkan popularitas Kabuapeten Semarang yang masih kalah pamor menjadi pekerjaan rumah yang cukup berat bagi pemerintah daerah Kabupaten Semarang.
"Selama ini orang hanya tahu Kota Semarang. Sementara Semarang ini cukup luas, di tengah Kabupaten Semarang ada Kota Salatiga. Bahkan dari Kabupaten Semarang dan Kota Salatiga lebih dikenal orang. Padahal potensi kami sangat besar," ungkapnya.

Kabupaten Semarang sendiri memiliki keunggulan pariwisata, pertanian, perdagangan dan jasa.
Di masa pandemi Covid-19 pariwisata dan pertanian sebagai penopang PAD terbesar pendapatannya terjun bebas. Bahkan, Kabupaten Semarang ekonominya minus 2,26 persen.
Namun Kabupaten Semarang terus bersolek dan mematut diri untuk merayu investor. Dari sisi infrastruktur, saat ini dan beberapa tahun ke depan sedang ada pengembangan jalan tol dari Kabupaten Semarang – Solo – Yogyakarta – Surabaya.
Kabupaten yang telah mampu memikat 190 perusahaan berskala besar dan 800-an berskala kelas menengah ini tak kalah cantik dari sisi potensi pariwisatanya.
"Kabupaten Semarang memiliki 2 lokasi wisata strategis untuk para investor. Kemudian kami pun berencana memindahkan pusat pemerintahan ke wilayah yang tidak jauh dari Kampoeng Kopi Banaran ini," ucap Bupati Ngesti Nugraha.
Baca Juga: Belum Urgen, Kota Semarang Tak Terapkan Kebijakan Ganjil Genap di Tempat Wisata
Ia pun berharap, nantinya Kabupaten Semarang akan menjadi kota satelit dengan potensinya yang besar.