Sempat Tak Punya Cita-cita, Ini Kisah Sukses Septian Bramandita Jadi Conten Creator

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Minggu, 28 November 2021 | 15:55 WIB
Sempat Tak Punya Cita-cita, Ini Kisah Sukses Septian Bramandita Jadi Conten Creator
Conten Creator Septian Bramandita. (Dok Istimewa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Siapa sangka, pemuda yang dulunya mengaku sama sekali tak punya cita-cita ini kini berhasil menjadi seorang entrepreneur sukses. Tak cukup menjadi pebisnis andal, ia bahkan tak ragu membagikan kiat-kiat sukses berbisnis online di akun instagram-nya, @bisnisbarengbram. Peselancar media sosial TikTok, Instagram maupun para online shop pastinya tak asing dengan akun tersebut.

Lelaki bernama Septian Bramandita atau lebih sering dipanggil Bram adalah sosok dibalik akun dengan 245ribu pengikut tersebut. Ketika ditanya bagaimana ia memulai ini semua, ia pun menjawab sambil terkekeh.

“Awalnya saya hanyalah anak SMK yang sama sekali tidak mempunyai cita-cita, sampai akhirnya saya magang di sebuah kantor di Bali. Di sana saya menyadari ternyata saya tidak terlalu cocok dengan sistem kerja kantor yang jam kerjanya terlalu mengikat. Dari situ saya mulai berpikir bagaimana caranya agar saya tak terikat oleh jam kerja, namun tetap mendapatkan penghasilan,” tuturnya dalam keterangannya pada Suara.com, Minggu, (28/11/2021).

Lelaki yang kini tinggal di Kota Malang itu lalu memutar otak. Bermodalkan reputasi yang cukup baik sebagai sosok yang cukup dikenal di forum online Kaskus, ia pun nekat memulai bisnis jual-beli ponsel Blackberry dan iPhone dengan sistem penjualan dropshipping.

Baca Juga: Kampus Jerman Buka Program Pathway dengan Universitas Lokal, Begini Cara Masuknya

Conten Creator Septian Bramandita. (Dok Istimewa)
Conten Creator Septian Bramandita. (Dok Istimewa)

“Sebagai dropshipper, saya hanya bermodalkan reputasi baik di Kaskus, waktu itu saya pun sudah dikenal banyak orang di website tersebut.” 

Tak ada yang instan, ia pun mengaku bahwa ia hanya mengambil keuntungan tak lebih dari Rp 50 ribu di setiap produk yang dijualnya dengan harga jutaan. Bram yang dikenal rajin membuat konten tentang bisnis online di berbagai platform ini pun mengaku sedang mengembangkan platform baru dan semakin rajin mengisi acara-acara webinar untuk menyebarkan ilmunya.

“Di luar kegiatan saya sebagai content creator dan entrepreneur, kini saya cukup sering mengisi acara di berbagai webinar dan sedang sibuk mengembangkan platform baru bertajuk Satu Ilmu,” terangnya.

Menjadi pebisnis sekaligus influencer yang sudah dikenal banyak orang tentu bukanlah perkara mudah. Walau terlihat percaya diri ketika melihatnya di media sosial, siapa sangka Septian Bramandita ternyata adalah sosok introvert yang pemalu.

“Tentu saya mempunyai kendala, baik sebagai influencer ataupun entrepreneur. Saya sebenarnya adalah seorang introvert yang pemalu. Di awal-awal pembuatan konten, saya bahkan tidak pernah menunjukkan batang hidung saya.”

Baca Juga: Minat Bisnis di Jababeka Residence Tak Surut Meski di Masa PSBB dan PPKM

Dukungan dan dorongan dari teman-teman seprofesi pun membuatnya merasa percaya diri dan kini Anda pun dapat dengan mudah melihat sosoknya di berbagai konten yang berseliweran baik di Instagram, TikTok, maupun platform lain. Tak hanya di situ, menjadi pebisnis daerah pun memiliki tantangannya sendiri.

“Sebagai seorang pebisnis daerah (berbasis di Kota Malang), tentu ada saja kendala jika dibandingkan dengan para pelaku bisnis yang ada di Ibu Kota yang fasilitas, sumber daya dan networking-nya serba lebih mudah.”

Walaupun begitu, ia tak pernah menyerah. Terbukti dengan sepak terjangnya dalam membangun bisnis yang berhubungan dengan dunia komputer, dunia yang ia pelajari ketika masih duduk di bangku SMK.

Bisa dibilang, ia kini cukup diperhitungkan sebagai seorang influencer yang sering membagikan kiat-kiat berbisnis. Lalu, apa saja pencapaian yang kini sudah ia rasakan setelah kerja keras sejak tahun 2013?

“Mayoritas follower saya berasal dari Surabaya dan Jakarta. Tiap kali saya berkunjung ke kota tersebut, tidak jarang ada saja orang yang minta foto sama saya. Dari situ saya tersadar, bahwa saya kini semakin dikenal.”

Sejak dikenal luas oleh publik, tambahnya, Bram semakin mudah jika ingin bekerjasama dengan pihak lain. Bahkan tak jarang hanya memerlukan media sosial saja. Tak itu, ia pun kini mengaku memiliki privilege dalam menentukan waktu bekerja.

“Sebagai entrepreneur, kini saya mendapatkan time freedom, di mana tidak seperti karyawan kantoran yang terikat waktu kerja, saya sekarang bisa mengatur waktu saya untuk bekerja atau untuk berlibur sesuai keinginan saya,” katanya.

Pencapaian terbesar Bram ini tak lepas dari dukungan orang-orang yang menyayanginya, terutama sang bunda. Mamah--sapaannya pada sang bunda--ialah sosok yang percaya padanya ketika ia masih belum jadi apa-apa.

“Di tahun 2013 saya mohon pada Mamah supaya dibelikan handphone untuk modal berjualan. Ketika itu saya berjanji bahwa itu adalah kali terakhir saya meminta uang padanya, dan hal itu benar-benar terjadi. Saya tak pernah lagi meminta uang padanya sejak saat itu hingga kini,” Ujarnya mengenang masa lalu.

Baginya, sang bunda yang tidak pernah merasa ragu padanya bahkan di saat-saat terpuruk adalah sosok terpenting dalam kariernya. Berbicara tentang manajemen waktu, pria dengan segudang kegiatan ini memiliki ritme tersendiri saat bekerja.

Dalam sehari Bram hanya bekerja selama tiga jam untuk membuat konten. Sedangkan untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan bisnis, biasanya ia lakukan di malam hari. Sebagai seorang yang telah makan asam garam dalam dunia content creator dan bisnis online ia pun memberikan saran singkat bagi para pemula dalam dalam dunia ini.

“Kita tidak perlu berpatok pada satu sosmed saja, bagi saya semua sosmed memiliki peluang bisnis yang berbeda-beda. Bahkan platform Linkedin saja memiliki peluang yang bisa dijadikan sebagai ladang bisnis asal kita tepat sasaran dalam memilih produk yang kita jual di platform tersebut,” tuturnya dengan nada bicara yang santai.

Di antara berbagai bisnis online yang semakin menjamur, baginya menjadi kreatif saja tidaklah cukup.

“Kita juga perlu membangun reputasi yang baik sebagai pebisnis guna membentuk self branding. Jika reputasi kita sudah baik, proses networking dengan pihak atau pebisnis lain pun akan berjalan dengan lebih mudah. Di situlah bisnis kita akan berkembang,” tutup Septian Bramandita.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI