Suara.com - Dalam pelajaran bahasa Indonesia, sering dibahas seputar syair yang dibacakan para penyair. Tapi sayangnya, banyak yang belum tahu apa itu syair dan kerap menyandingkannya dengan puisi hingga pantun.
Mengutip Ruang Guru, Sabtu (27/11/2021) ternyata dalam bahasa Indonesia, baik pantun dan syair masuk ke dalam kategori puisi lama.
Jika pantun biasanya terdiri dari empat baris kalimat, bersajak dan berbunyi akhir a-b-a-an.
Baca Juga: Belajar Bahasa Indonesia: Apa Itu Kalimat Utama dan Ciri-cirinya
Maka berbeda dengan syair, yaitu puisi lama Indonesia yang tiap baitnya terdiri atas empat baris yang berakhir dengan bunyi yang sama.
Ciri-ciri syair
- Setiap bait terdiri atas empat baris
- Jumlah suku kata dalam setiap baris antara 8-14 suku kata
- Semua barisnya adalah isi
- Rima (persamaan bunyi atau persajakannya) adalah a-a-a-a
- Syair tidak mempunyai sampiran, layaknya pantun. Jadi pada syair, semua barisnya mengandung isi dan makna
- Makna dari syair ditentukan oleh bait-bait selanjutnya
- Bahasa pada syair berbentuk kiasan
- Syair biasanya berisi tentang dongeng, cerita, petuah, dan nasihat.
Untuk bisa syair dianalisi, maka harus mengacu pada ciri-ciri syair di atas.
Adapun ciri syair yang membedakan dengan puisi lama yang lain adalah syair memiliki rima atau sajak akhir a-a-a-a. Selain itu, setiap baris dalam bait syair merupakan isi.
Setelah menganalisis ciri syair, dapat terlihat tema apa yang terdapat di dalam syair tersebut. Contohnya, syair agama, syair romantis, syair sejarah, syair nasihat, syair pendidikan, dan syair persahabatan.
Baca Juga: Lirik Lagu Lose Niki Zefanya, Penyanyi Indonesia yang Mendunia di Amerika Serikat
Contoh Syair
Wahai muda, kenali dirimu
Ialah perahu tamsil hidupmu
Tiadalah berapa lama hidupmu
Ke akhirat jua kekal hidupmu
Hai muda arif budiman
Hasilkan kemudi dengan pedoman
Alat perahumu jua kerjakan
Itulah jalan membetuli insan