3. Pantai Pulisan
Salah satu keunikan dari Pantai Pulisan adalah banyaknya toko cenderamata dan pusat suvenir yang tidak dapat ditemukan oleh turis di kota lain. Pohon kelapa di pantai ini pun menjadi bahan dasar berbagai cenderamata unik yang dijajakan oleh warga sekitar kepada parsa turis, seperti pajangan atau hiasan, tempat sabun, asbak, miniatur kapal, tempat lilin, gelas, dan masih banyak lagi. Pantai ini cukup terkenal dan telah dikembangkan oleh pemerintah setempat sebagai tempat wisata.
Bagi yang hendak bertamasya bersama keluarga, banyak tersedia gazebo kecil untuk duduk-duduk dan bersantai. Gazebo pun dapat dinikmati mulai harga sewa Rp 150.000.
Turis yang ingin merasakan adrenalin yang lebih menantang, hanya berjarak 3-5 menit dari Pantai Pulisan, terdapat Pantai Panjang. Meskipun berlokasi di kawasan yang sama, tetapi karakter kedua pantai ini berbeda, sehingga turis manapun akan dapat menikmati pantai sesuai dengan keinginan hati masing-masing.
4. Sungai Mangrove di Desa Sarawet
Setelah puas menikmati bukit dan pantai, destinasi wisata berikutnya adalah Sungai Mangrove di Desa Sarawet. Di sungai ini, turis dapat merasakan wisata susur sungai dengan menaiki perahu tradisional yang digerakkan dengan dayung. Harga sewa untuk naik perahu mengikuti wisata susur sungai ini hanya Rp 50.000 per orang dengan durasi sesuka hati. Ikan di sungai mangrove ini memang bermacam-macam jenisnya, mulai dari ikan somasi, ikan gabus, sampai ikan kerapu.
Kemudian, salah satu keunikan wisata sungai mangrove adalah kekayaan flora. Terdapat 15 jenis mangrove yang tumbuh di sepanjang Desa Sarawet - menjadikan desa ini sebagai salah satu lokasi penelitian dan pengambilan sampel mangrove yang paling penting di Sulawesi Utara.
Ketika wisata susur, tidak lupa turis dapat mengucapkan impian ke Pohon Berdoa, yaitu sebuah pohon mangrove di pinggir sungai yang digantungi dengan pita-pita merah mencolok. Konon, menurut kepercayaan setempat, doa akan dikabulkan oleh Tuhan YME.