Fast Fashion Menurut Chitra Subyakto: Fokus ke Kuantitas, Bukan Kualitas

Vania Rossa Suara.Com
Jum'at, 26 November 2021 | 16:54 WIB
Fast Fashion Menurut Chitra Subyakto: Fokus ke Kuantitas, Bukan Kualitas
Ilustrasi Fast Fashion (unsplash).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seiring dengan semakin maraknya gaya hidup sustainable, banyak orang mulai meninggalkan fast fashion dan beralih ke sustainable fashion.

Selama beberapa dekade, fast fashion sangat mendominasi industri fesyen dunia, di mana mode bergerak sangat cepat, dengan koleksi baru yang diluncurkan setiap minggu dan dijual dengan harga relatif murah.

Pendiri rumah mode Sejauh Mata Memandang, Chitra Subyakto, mengatakan bahwa fast fashion fokusnya ke kuantitas, bukan kualitas.

"Jadi, dia berproduksi yang banyak, dan kurang memperhatikan pekerjanya, pemilihan bahannya dicari yang paling affordable, dan artinya belum tentu paling baik prosesnya," kata Chitra, seperti dikutip dari Antara.

Baca Juga: Agar Barang Tiba Sesuai Foto, Ini Tips Belanja Busana Lewat Online,

Meski demikian, menurut Chitra, saat ini masyarakat sudah mulai terbuka soal kesadaran terkait dampak berkepanjangan dari fast fashion, menyusul banyak berita soal korban sumber daya manusia atau pekerja yang tidak mendapat upah yang sesuai, hingga pemilihan kain yang berkualitas tidak terlalu baik dan tidak ramah lingkungan.

"Pada lima tahun terakhir ini, research tentang produk ramah lingkungan mulai naik dan pelan-pelan menyadari dampaknya. Mungkin kita bisa perlahan-lahan memilih pakaian yang tdk mengandung poliester, karena tidak ramah lingkungan," kata Chitra.

Jika dikira masih sulit untuk memilah dan memilih bahan yang ramah lingkungan, Chitra mengatakan cara termudah untuk berkontribusi untuk mengurangi limbah fesyen adalah dengan merawat dan menggunakan pakaian dalam waktu yang lama.

"Kalau misalnya tidak bisa, kita coba gunakan barang itu sepanjang-panjangnya. Jadi, artinya, kita harus merawat dengan benar agar tidak cepat rusak dan berumur panjang. Kalau misalnya bosan atau rusak, bisa kita coba ulik atau jahit lagi supaya tidak cepat terbuang dan menjadi bagian dari polusi alam," kata Chitra.

"Atau bisa juga kirim ke kita di Sejauh Mata Memandang untuk kita proses lagi menjadi benang atau kain baru. Budayakan untuk mengulang (mengenakan) pakaian yang sama. Jangan malu untuk foto dengan baju yang sama," pungkasnya.

Baca Juga: Tampil di JFW 2022, Rancangan 9 Brand Lokal Ini Diprediksi Bakal Jadi Tren

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI