Suara.com - Ekspektasi adalah sebuah harapan, keinginan, dan cita-cita seseorang akan sesuatu. Dalam mencapai keinginannya, banyak orang mengorbankan berbagai hal sebagai bentuk usaha.
Meski begitu, tak jarang ekspektasi tidak sejalan dengan realita yang diperoleh. Jelas saja hal ini menimbulkan banyak dampak yang buruk. Namun sebaliknya, tidak sedikit pula ekspektasi yang berhasil terpenuhi dan memberikan kebahagiaan tak terkira.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, ekspektasi berarti pengharapan. Namun, beberapa ahli juga memiliki pendapat mereka masing-masing terkait makna ekspektasi itu sendiri.
Baca Juga: 3 Ekspektasi Pernikahan yang Rentan Berbuntut Kecewa, Ubah Persepsi Kamu!
1. Fleming dan Levie (1981)
Ekspektasi adalah sebuah cita-cita, harapan, atau keinginan akan sesuatu. Untuk menggapainya, seseorang akan memberikan tindakan yang nyata
2. Anderson dan Chambers (1985)
Ekspektasi adalah segala sesuatu yang diyakini seseorang tentang apa yang akan mereka peroleh terkait kinerja sebuah produk atau pelayanan tertentu.
3. Boeree (2005)
Baca Juga: Beli Minuman Ukuran Besar, Pas Gelas Dibongkar Isinya Bikin Syok
Ekspektasi adalah harapan akan kesenangan yang sifatnya tidak konstan. Ekspektasi timbul atas gagasan akan sesuatu di masa yang akan datang. Kesenangan itu ada yang diwujudkan dengan tindakan, namun ada pula yang tidak diwujudkan.
1. Ekspektasi terhadap hubungan manusia
Ekspektasi akan hubungan mansuai yang paling sering ditemui adalah ekspektasi yang timbul ketika tertarik dengan lawan jenis. Seorang pria akan mendekati wanita dengan ekspektasi wanita tersebut mau menjadi kekasihnya.
2. Ekspektasi terhadap dunia kerja
Ekspektasi dalam dunia kerja juga seringkali terjadi. Contohnya, seorang karyawan bekspektasi mendapat jabatan yang lebih tinggi setelah ia bekerja dalam jangka waktu yang panjang dan menunjukkan kinerja yang bagus
3. Ekspektasi terhadap ekonomi
Ekspektasi terhadap ekonomi contohnya adalah melihat pertumbuhan ekonomi. Misalnya, menurunnya jumlah pengangguran, atau meningkatnya jumlah upah pokok suatu daerah.
Seperti yang sempat disinggung di awal paragraf, tidak jarang ekspektasi tidak sejalan dengan realita. Meski sudah berusaha, beberapa dari kita harus menelan pil pahit tidak terwujudnya ekspektasi. Oleh karena itu, ketahuilah cara mengontrol ekspektasi.
1. Jangan menaruh ekpetasi pada orang lain terlalu tinggi
Terwujudnya ekspektasi tidak jarang juga didukung oleh orang lain. Oleh karena itu kita tidak boleh terlalu mengharapkannya untuk terwujud, karena kita idak dapat mengendalikan orang lain.
2. Buatlah ekspektasi yang realistis
Tidak ada salahnya membuat ekspektasi yang tinggi, namun sebaiknya ukurlah ekspektasi tersebut sehingga membuatnya bisa terpenuhi. Jangan lupa untuk menyesuaikan ekspektasi dengan kondisi saat ini.
3. Maafkan diri sendiri
Ketika ekspektasi tidak sesuai dengan realita, jangan terlalu menyalahkan diri sendiri karena ada faktor di luar yang tidak dapat kita kontrol. Anggap saja bahwa setiap orang memiliki jatah kegagalan dan kesalahan dalam hidup salah satunya berkekspektasi.
Kontributor : Hillary Sekar Pawestri