Suara.com - Selama pandemi, e-commerce mengalami pertumbuhan yang signifikan khususnya di Indonesia. Kemudahan akses yang ditawarkan hingga minimnya kontak yang diperlukan menjadi alternatif utama bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan utama maupun pendukung.
Periode akhir tahun merupakan momentum bagi pemain e-Commerce untuk menambah nilai saing dengan menghadirkan rangkaian inovasi dan fitur menarik guna memberikan pengalaman berbelanja online terbaik bagi konsumen.
Melihat pertumbuhan dan persaingan ini, KANTAR merilis hasil riset terbaru terkait e-Commerce, melalui penelitian terkait “Peta Persaingan Online Shopping di Indonesia” selama bulan September 2021.
Penelitian ini melibatkan total 870 responden yang disurvei dengan menggunakan survei daring kepada responden dari usia 20 – 35 tahun ke atas.
Baca Juga: Perkembangan ECommerce Dorong Pertumbuhan Berbagai Profesi Baru, Apa Saja?
Serta dilakukan tidak hanya di kota Tier 1 seperti Jakarta dan kota besar lainnya – yang menjadi barometer, tetapi juga di kota-kota Tier 2 dan Tier 3 yang memiliki potensi untuk menjadi penopang pertumbuhan Indonesia di masa yang akan datang.
Dalam riset tersebut, 4 pemain utama e-Commerce di Indonesia, Shopee masih menjadi Jawara dengan menduduki peringkat pertama pada semua indikator penilaian.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh KANTAR, terdapat 54% responden menjawab Shopee merupakan merek yang paling diingat konsumen atau Top Of Mind. Peringkat berikutnya adalah Tokopedia (25%), Lazada (6%) dan Bukalapak (1%).
“Kedudukan Shopee pada peringkat pertama dalam peta pertumbuhan e-commerce tidak hanya terlihat dari 1 Indikator," ujar Darren Cheng, Senior Client Development Director, Kantar dalam siaran pers yang Suara.com terima belum lama ini.
Berdasarkan riset yang dilakukan, 3 indikator utama lainnya yaitu jumlah pengguna terbanyak pada 6 bulan terakhir, BUMO - Brand Use Most Often (merek yang paling sering digunakan) serta rata-rata nilai transaksi bulanan terbesar juga menunjukan Shopee menempati urutan pertama di semua indikator tersebut.
Baca Juga: Syaratnya Mudah, Ini Cara Daftar Shopee Food Driver
Selain 4 indikator utama, riset kali ini juga ditujukan untuk melihat bagaimana aspek-aspek pendukung yang melengkapi pengalaman belanja online konsumen menjadi dasar pemilihan platform e-commerce yang memiliki pelayanan yang lengkap dan menjawab kebutuhan pengguna.
Dalam referensi penggunaan pemilihan platform belanja online, penawaran diskon atau promo bukanlah satu-satunya aspek yang dipertimbangkan oleh konsumen. Kemudahan dalam menggunakan serta kelengkapan yang dimiliki suatu aplikasi mengambil peran penting yang menjadi nilai tambah sebuah merek.
Dalam indikator Ecommerce Image, Shopee memimpin mulai dari aspek Harga & Produk, Logistik, After Sales Service dan Emotional Benefit. Dalam Harga & Produk (90%) responden memilih Shopee dengan pertimbangan pilihan produk yang lengkap, produk sesuai preferensi, kualitas baik, keaslian produk, harga serta promo terbaik dan rangkaian pilihan brand yang ditawarkan.
Peringkat berikutnya adalah Tokopedia (85%), Lazada (70%) dan BukaLapak (57%). Untuk pengiriman dan logistik, Shopee menduduki peringkat nomor 1 dengan 91% responden merasa Shopee merupakan platform e-Commerce yang menawarkan Gratis Ongkir, Pilihan Pengiriman yang Fleksibel, real-time order tracking, tepat waktu dan paket sampai dalam kondisi baik.
Posisi ini diikuti oleh Tokopedia (85%), Lazada (75%) dan Bukalapak (66%). Tidak hanya itu, rupanya aspek yang sesuai dengan preferensi serta penanganan setelah barang sampai di tempat menjadi penting.
Dimana 89% responden memilih Shopee untuk After Sales Service dengan pertimbangan menawarkan kemudahan untuk sistem pengembalian dan penukaran, customer service yang baik serta rewards program menarik.
Kedudukan Shopee di peringkat pertama juga didapatkan dari pengalaman konsumen yang dapat mengetahui tren terkini melalui aplikasi Shopee, sering direkomendasikan oleh Public Figure hingga mendapatkan kebahagiaan dan hiburan dari permainan yang dihadirkan.
“Dengan semakin meningkatnya tren belanja online serta para pelaku usaha yang ikut bergabung untuk memperkuat strateginya di ranah digital atau online, penting bagi kita melihat bagaimana dan apa saja aspek dan faktor pendukung yang membuat masyarakat memilih sebuah platform e-Commerce untuk berbelanja,” tutup Darren Cheng, Senior Client Development Director, Kantar.