Suara.com - Industri pariwisata seperti penginapan, tempat wisata dan akomodasi lainnya tak dipungkiri cukup terdampak dengan adanya pandemi Covid-19. Meski demikian, dengan adanya inovasi dan tekad yang kuat, sektor ini pun mulai bangkit.
RedDoorz sebagai salah satu platform manajemen dan pemesanan hotel terbesar di Indonesia mengumumkan siap untuk memainkan peran dalam pemulihan industri pariwisata Indonesia. Platform manajemen dan pemesanan hotel dengan pertumbuhan tercepat di Asia Tenggara akan menggandakan jumlah propertinya di Indonesia pada tahun 2022.
RedDoorz turut mengumumkan bahwa mereka mengakhiri Oktober 2021 dengan puncak penjualan sebanyak 512.000 kamar yang terhuni. Sebelumnya RedDoorz memiliki rekor terbaiknya sebanyak 165.000 kamar yang terhuni pada Mei 2020, di mana data tersebut hanya mencakup untuk pasar Indonesia.
“Kami sangat senang melihat pergerakan positif dalam industri perjalanan di Indonesia, sebagaimana tercermin baik dari pertumbuhan kami maupun pertumbuhan para pemilik properti kami. Pandemi mungkin menjadi periode paling menantang yang dihadapi oleh industri kami hingga saat ini, tapi RedDoorz terus berkomitmen dengan bekerja bersama dengan para mitra kami untuk mengatasi krisis ini.” kata Adil Mubarak, Vice President of Operations RedDoorz.
Baca Juga: 10 Hotel di Bali Dekat Pantai: Hadap Samudra dan Tawarkan Keindahan Sunset atau Sunrise
RedDoorz juga siap membantu para mitra dan pelanggan untuk memanfaatkan peluang yang ada. Hal ini mencakup layanan dan berbagai penawaran yang akan diberikan ke para pelanggan.
Sebelumnya di tahun 2020, RedDoorz mengambil langkah awal untuk memastikan semua penginapan mereka telah memperoleh standar kebersihan terbaik dengan meluncurkan HygienePass, sertifikasi kebersihan yang dikeluarkan oleh IAKMI (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia). Hingga saat ini 80 persen properti RedDoorz di Indonesia telah memiliki sertifikasi HygienePass.
RedDoorz turut mengadopsi pendekatan multi-brand dan saat ini mengelola berbagai merek yakni, RedDoorz (anggaran ekonomi), SANS Hotels (gaya hidup ekonomi), KoolKost (kehidupan komunitas yang berjangka panjang) dan Sunerra Hotels (segmen hotel kelas menengah).
Sunerra Hotels merupakan terobosan pertama RedDoorz di segmen hotel kelas menengah, SANS Hotels, hotel dengan gaya hidup trendi dengan biaya ekonomi yang fokus menargetkan pelanggan milenial dan Gen Z, dan KoolKost, merek co-living di Indonesia dengan masa penginapan yang dapat diperpanjang, di mana memungkinkan tamu jangka panjang untuk menyewa kamar dengan periode sewa yang fleksibel.
“Setelah bergabung dengan RedDoorz, tingkat hunian meningkat secara konstan dari 20 persen hingga 90 persen dalam beberapa bulan. Saya ingin menekankan selama berpartner dengan RedDoorz tidak mengalami kerugian, perhatiannya bukan cuma ke properti, tapi juga ke staf-staf saya. Marketing juga bagus adjustment-nya menyesuaikan dengan pasar. Menjadi mitra RedDoorz adalah salah satu keputusan bisnis terbaik yang saya buat,” kata Rayyan Argubi, pemilik RedDoorz Plus near Seminyak Square.
Baca Juga: Pandemi Covid-19 Bikin Sektor Pariwisata Rugi Puluhan Triliun, Apa Solusi Pemerintah?
Menurut Rayyan, kemitraan dengan redDoorz telah memberikan dukungan besar dalam pertumbuhan bisnis hotelnya. RedDoorz telah memberikan banyak arahan dan terus mendukung untuk tumbuh dan menghasilkan keuntungan pada saat ini.
Pertumbuhan signifikan pada masa sebelum dan sesudah melakukan rebranding menjadi RedDoorz Plus near Seminyak Square membuat Rayyan merasa senang.