Viral Anjing Mati Mendadak di Sekitar The Mandalika, ITDC Berikan Klarifikasi

Rabu, 24 November 2021 | 14:18 WIB
Viral Anjing Mati Mendadak di Sekitar The Mandalika, ITDC Berikan Klarifikasi
Ilustrasi anjing mati mendadak. (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Temuan sejumlah anjing mati di sekitar kawasan The Mandalika sebelum ajang World Superbike pekan lalu sempat menghebohkan dunia maya.

Ini membuat Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) yang mengelola Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata Mandalika turut berbicara terkait isu tersebut.

Managing Director The Mandalika, Bram Subiandono mengatakan, sebagai kawasan wisata yang menjalankan prinsip-prinsip keberlanjutan, penanganan anjing liar di kawasan pariwisata tersebut dilakukan dengan memperhatikan prinsip animal walfare atau kesejahteraan hewan.

Bram juga memastikan bahwa ITDC selalu berkomitmen untu menghormati hak masyarakat serta menjaga keberlangsungan kehidupan lingkungan sekitar. Sehingga tidak pernah mengeluarkan kebijakan penanganan yang tidak sesuai dengan aturan yang berlaku.

Baca Juga: Logistik IACT Dan WSBK Dikemas, Aparat di Lombok Tengah Awasi Ketat

Bangkai Anjing di sekitar kawasan Sirkuit Mandalika, NTB. [Foto : Istimewa]
Bangkai Anjing di sekitar kawasan Sirkuit Mandalika, NTB. [Foto : Istimewa]

"Terkait isu anjing liar, kami pastikan tidak pernah mengeluarkan kebijakan penanganan yang tidak sesuai dengan aturan yang berlaku. Termasuk penanganan anjing di kawasan Sirkuit yang wajib kami lakukan demi kelancaran dan keselamatan pebalap serta memenuhi regulasi penyelenggaraan event balap," jelas dia dalam siaran pers yang Suara.com terima, Rabu (24/11/2021).

Lebih lanjut, beberapa penanganan anjing liar yang dilakukan ITDC kata Bram di antaranya adalah dengan menghalau anjing yang memasuki sirkuit, khususnya area paddock, dan memasang pagar yang rapat di sekeliling sirkuit agar anjing yang sudah dihalau tidak kembali masuk.

“Komitmen kami dalam menghormati animal welfare ini dapat dilihat dari Mandalika Dog Shelter yang kami bangun 3 tahun lalu. Shelter seluas 4.000 m2 ini menerima anjing liar yang selanjutnya dapat diadopsi secara resmi oleh pencinta anjing," ungkapnya.

Shelter ini, lanjut dia dijalankan dengan menggandeng komunitas pecinta anjing serta dibawah pengawasan dokter hewan yang dikontrak ITDC.

"Kami mohon dukungan seluruh pihak agar pengembangan The Mandalika dapat berjalan dengan lancar sehingga membawa manfaat yang besar bagi masyarakat Indonesia khususnya warga NTB,” tutup Bram.

Baca Juga: Penjual di Mataram Keluhkan Tak Ada yang Beli Mutiaranya Selama Event WSBK di Mandalika

Sebelumnya, Ketua Animal Defenders Indonesia (ADI), Doni Herdaru mendesak pihak yang memberantas anjing dengan cara diracun tersebut bertanggungjawab. Ia pun mengancam akan menempuh jalur hukum terkait permasalahan tersebut.

"Menggenjot ekonomi daerah dan nasional melalui pariwisata, entertainment dan olah raga, adalah penting. Namun hal tersebut tidak berarti boleh dilaksanakan dengan sembrono," ujar Doni ditulis Selasa (23/11/2021).

Menurutnya, pemberantasan anjing liar dengan diracun adalah gambaran betapa pemprov dalam hal ini Dinas Peternakan (Disnak) tidak mengedepankan animal welfare dalam menangani masalah.

Doni pun mengatakan bahwa pihaknya telah berkomunikasi dengan warga setempat yang menjadi saksi pemberantasan tersebut.

"Tubuh anjing-anjing ini membengkak dan sempat ditemukan mati," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI