Suara.com - Teknologi internet bukanlah barang baru. Kemudahan akses membuat semua orang bisa merasakan manfaatnya. Hal ini, membuat pola interaksi sosial sedikit banyak bergeser. Jika awalnya manusia berkomunikasi dengan bertemu secara tatap muka, maka di zaman yang serba digital manusia bisa berhubungan satu sama lain hanya melalui media sosial.
Media sosial sendiri adalah sebuah alat, jasa dan komunikasi secara online yang memfasilitasi hubungan orang yang satu dengan yang lainnya. Lewat media sosial, setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk berinteraksi dengan banyak orang pun mengaktualisasikan dirinya. Sebab, melalui media sosial, para pengguna juga bisa melakukan berbagai aktivitas lainnya, seperti mengunggah foto, video, musik, gambar dan informasi untuk berbagi ide.
Namun, penggunaan media sosial ternyata menimbulkan masalah baru. Menurut penelitian yang dipublikasikan di Jurnal Psikologi Universitas Kristen Satya Wacana, kecenderungan menggunakan media sosial lebih dari dua jam sehari cenderung membuat penggunanya mengalami kecanduan. Sebab, mereka yang kecanduan media sosial akan terlarut dalam dunianya sendiri, sehingga malas untuk bergaul dengan teman-temannya di dunia nyata. Tanpa disadari, hal itu justru membuatnya menjadi berjarak dengan teman-temannya di dunia nyata. Lama kelamaan mereka akan merasa kesepian dan terasing dari pergaulan di dunia nyata.
Kesepian kronis memicu ketidakpercayaan terhadap orang lain, paranoia, dan harapan rasa sakit emosional. Maka dari itu, tak ayal mereka yang kesepian, cenderung minum lebih banyak, memakan makanan yang kurang sehat, dan terlibat dalam perilaku berisiko seperti menggunakan narkoba dan melakukan hubungan seks tidak aman, baik untuk merasa lebih baik atau mati rasa sendiri. Dalam penelitian tersebut juga dijelaskan bahwa mereka yang kecanduan media sosial adalah anak-anak yang berada di usia remaja (12-18 tahun).
Baca Juga: Mobil Ambulans Tak Mampu Angkut Ibu Hamil ke Rumah Sakit, Jalan Rusak Jadi Sebabnya
Menggunakan Media Sosial dengan Bijak
Dari penelitian di atas menunjukkan bahwa kecanduan media sosial bisa berdampak pada kehidupan sosial seseorang. Bahkan, dampak yang lebih jauh bisa memberi risiko merugikan pada diri sendiri.
Namun untuk mencegah kecanduan ini, kita perlu menggunakan media sosial secara bijak. Misalnya, dengan membatasi waktu saat bermain media sosial. Saat bermain media sosial, kita seringkali lupa waktu hingga membuat pekerjaan kantor atau sekolah terbengkalai. Nah untuk menghentikan kebiasaan buruk itu, kita bisa memulainya dengan menggunakan alarm sebagai kontrol penggunaan media sosial. Jadi kita menyetel waktu kapan waktunya kita bermain media sosial dan kapan waktunya kita beraktivitas di dunia nyata. Ketika kita sudah terbiasa membatasi waktu menggunakan media sosial, maka kecanduan media sosial pun bisa diredam.
Selanjutnya, kita juga bisa memilih konten yang ingin kita tonton. Untuk hal ini memang agak sulit, sebab tak jarang, konten yang tidak ingin kita tonton muncul tanpa disengaja, namun karena kita tertarik, kita pun terlarut untuk menontonnya. Terlebih lagi, algoritma media sosial yang kita gunakan merupakan hak penuh dari perusahaan dan itu bisa berubah setiap saatnya. Nah satu-satunya cara yang bisa dilakukan adalah dengan memblokir situs atau akun tersebut. Dengan begitu, harapannya konten tersebut tak muncul lagi.
Terakhir, kita juga bisa menjadikan media sosialmu sebagai ladang berbagi ilmu. Misalnya kita jago merajut. Nah kita bisa membagikan tutorial cara merajut, bahan-bahan yang diperlukan dan lain sebagainya. Jadi tunggu apalagi? Yuk kita #MakinCakapDigital dengan memanfaatkan internet sebaik-baiknya.
Baca Juga: Konten Kreator Gunakan Fitur Mirip Clubhouse, Facebook Siapkan Rp 712 Juta