Suara.com - Memasuki usia ke-31, Galeri Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) Jakarta melakukan revitalisasi yang menyesuaikan dengan era sekarang yang serba digital.
Ya, Galeri MURI kini tampil kekinian, tidak hanya secara fisik, namun juga ramah dengan dunia digital melalui teknologi augmented reality (AR) & virtual reality (VR).
Pengunjung pun sudah tidak harus mengisi buku tamu secara manual, namun memakai formulir online.
Founder sekaligus Ketua Umum MURI Jaya Suprana mengatakan revitalisasi tersebut dilakukan untuk menepis stereotipe museum erat kaitannya dengan tempat untuk memajang foto atau barang-barang lawas.
"Padahal, museum itu memperkuat akar sejarah bangsa Indonesia," jelasnya saat peresmian Revitalisasi Galeri MURI, Jakarta untuk Indonesia dari Bumi Indonesia, di Mall of Indonesia, Jakarta Utara, belum lama ini.

MURI, lanjut dia, menyimpan banyak prestasi luar biasa dari putra-putri bangsa agar para generasi penerus bangsa bangga dengan bangsanya dan menginspirasi mereka.
"Revitalisasi Galeri MURI Jakarta ini merupakan upaya kami dalam beradaptasi dengan kebiasaan baru ke arah digital dengan adanya augmented reality dan virtual reality, termasuk pengisian buku tamu memakai google form," tutur Jaya Suprana.
Selain itu, lanjut dia, revitalisasi dilakukan, karena Galeri MURI Jakarta menjadi sarana edukasional bangsa Indonesia dengan mengusung filosofi tradisional yang luhur dengan kemasan yang baru.
Untuk itulah pihaknya, kata Jaya Suprana menggandeng atau berkolaborasi dengan berbagai pihak, seperti komunitas dan kemanusiaan, salah satunya Nippon Paint Indonesia.
Baca Juga: Destinasi Wisata Tetap Buka, Bupati Sleman Siapkan Skenario Batasi Wisatawan
“Nippon Paint Indonesia mendukung revitalisasi Galeri MURI Jakarta sebagai upaya untuk meningkatkan citra museum sebagai destinasi wisata edukasi sekaligus membangkitkan rasa bangga dan cinta terhadap Tanah Air,” ujar Gadang Wismono, Asst. Marketing Manager Nippon Paint Indonesia.