Suara.com - Microwave merupakan alat andalan untuk menghangatkan makanan. Selain menghemat waktu, penggunaan microwave juga meminimalisir perabotan dapur yang harus dicuci.
Tapi ada kekhawatiran lain dalam penggunannya, terutama pada orangtua yang masih memiliki bayi.
Banyak orangtua mengaku khawatir kalau memanaskan makanan bayi seperti MPASI dengan microwave dapat merusak nutrisi pada makanan tersebut.
Sebenarnya kekhawatiran tersebut tidak terlalu salah. Dikutip dari Hello Sehat, nutrisi vitamin, enzim, dan antioksidan bisa hilang jika makanan terlalu lama dipanaskan dengan suhu tinggi, maupun dipanaskan berulang kali.
Baca Juga: 3 Fakta Penting Seputar Sereal Bayi, Orangtua Wajib Tahu!
Meski begitu, sebenarnya masih ada cara yang bisa dilakukan untuk memanaskan makanan bayindengan micriwave tanoa khawatir nutrisinya berkurang. Dikutip dari Asiaone, berikut tipsnya:
- Hindari menggunakan wadah plastik saat memanaskan makanan. Karena bahan kimia berbahaya yang ditemukan dalam plastik dapat masuk ke makanan.
- Pilih wadah lain yang aman untuk microwave selain plastik.
- Hindari memanaskan susu dengan botol bayi plastik. Karena memungkinkan mengandung racun yang berdampak pada perkembangan reproduksi dan saraf anak.
- Untuk memastikan makanan telah dipanaskan secara merata, sebaiknya gunakan mangkuk tahan panas kemudian tutup rapat untuk mengunci kelembapan.
- Segera pindahkan makanan ke piring atau mangkuk lain setelah selesai dipanaskan.
Risiko memanaskan makanan bayi dalam microwave
Suhu panas dari microwave bisa mengubah komposisi alami dan nutrisi pada tingkat sel. Hal itu menurunkan nilai gizi pada makanan. Berikut beberapa kemungkinan penurunan zat gizi pada makanan bayi yang dipanaskan dalam microwave:
- Menurunkan flavonoid hingga 97 persen. Kandungan itu sangat penting karena mengandung sifat anti mikroba, antikanker dan anti-inflamasi.
- Mengurangi kadar vitamin B12. Vitamin tersebut sangat penting untuk pembentukan sel darah merah, menjaga sistem saraf yang sehat, dan mencegah anemia.
- Menurunkan tingkat antibodi ASI.
- Makanan panas secara tidak merata. Penelitian menunjukkan bahwa microwave akan memanaskan makanan dengan cepat tapi cenderung tidak merata.
- Panasnya dapat membakar mulut. Saat memasukkan makanan ke dalam microwave dengan kandungan lemak tinggi seperti daging atau telur, akan ada percikan dan panas berlebih.