Suara.com - Sejak dulu wilayah Nusantara telah dikenal dengan kekayaan rempah-rempah yang melimpah. Bahkan hingga saat ini, berbagai rempah masih digunakan masyarakat terutama saat memasak.
Atas dasar itu, Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional Jamu Indonesia (PDPOTJI) mendorong agar rempah Indonesia bisa ditetapkan sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO.
Ketua PDPOTJI Dr. dr. Inggrid Tania mengatakan, dorongan tersebut sebenarnya sudah ada sejak 2016, dan targetnya pada 2025 akan mendapat pengukuhan tersebut
"Ini suatu upaya untuk merekonstruksi dan merevitalisasi, tidak hanya sekadar membangkitkan memori masa lampau tapi memang visinya ke depan bagaimana rempah kita bisa berjaya, karena dulunya termasuk nomor satu di dunia," kata Inggrid dalam webinar menyambut HUT PDPOTJI sekaligus Hari Rempah Nasional, Minggu (21/11/2021).
Baca Juga: SMK SPN Batam Kurung dan Rantai Siswa, KPAI: Sekolah Berdalih sebagai Upaya Konseling
Keberagaman rempah yang endemik hanya ada di Indonesia, sebenarnya sudah tersebar manfaatnya hingga dunia, lanjut dokter Inggrid.
"Kami menyampaikan, selaku Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional Jamu Indonesia, secara luasnya dokter Indonesia yang yang lain, sangat mendukung pengajuan jalur rempah ini ke UNESCO sebagai warisan budaya dunia," tuturnya.
Selain mengenalkan budaya rempah Indonesia, diharapkan ke depannya juga bisa lebih dimanfaatkan dalam pengembangan obat.
"Kalau bidang kami layanan kesehatan, tentunya berharap akan semakin banyak penelitian rempah-rempah kita untuk suatu bahan obat maupun untuk jamu yang arahnya bisa saja menjadi OHT (obat herbal terstandar) ataupun fitofarmaka. Intinya, semua untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia," pungkasnya.
Baca Juga: Pihak SMK Penerbangan Nusantara Batam Diduga Aniaya Siswa Hingga Penjarakan di Sekolah