Suara.com - Laporan Badan Pusat Statistik (BPS) dalam indeks ketidakpedulian lingkungan hidup 2018 menyatakan masih ada 72 persen masyarakat yang tidak peduli dengan sampah.
Untuk mengubah kebiasaan tersebut, Mondelez Indonesia sadar akan pentingnya menumbuhkan kesadaran akan pengendalian sampah plastik sejak dini, karena kesadaran bukanlah sesuatu yang tumbuh dengan sendirinya melainkan dibutuhkan pengenalan dan pembiasaan.
Hal inilah yang membuat Mondelez Indonesia menghadirkan inisiatif #BijakPlastikSejakDini guna menumbuhkan kesadaran lingkungan dan menginspirasi anak untuk bijak mengelola sampah plastik sejak dini, seperti kebiasaan untuk mengurangi, menggunakan kembali, serta mendaur ulang sampah plastik.
Khrisma Fitriasari, Head of Corporate & Government Affairs Mondelz Indonesia, menjelaskan, hadirnya inisiatif #BijakPlastikSejakDini ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan terhadap pengendalian sampah plastik, sekaligus wujud nyata kontribusi #MondelezUntukIndonesia.
Baca Juga: Makin Marak Bencana Alam, Kok Masih Ada Aja Orang Tak Peduli Lingkungan?
“Melalui inisiatif #BijakPlastikSejakDini, Mondelez Indonesia ingin memberi edukasi terkait nilai ekonomi dari sampah plastik dan pemanfaatannya sebagai barang berguna. Sehingga inisiatif ini dapat diikuti oleh para siswa, orangtua dan komunitas sekolah untuk menciptakan masa depan yang berkelanjutan,” jelas Khrisma dalam jumpa pers Jumat (19/11/2021).
Mondelez Indonesia menggandeng Kertabumi Recycling Center sebagai partner dalam pelaksanaan kegiatan ini, mulai dari tahap perencanaan, pengumpulan, hingga pengolahan sampah menjadi produk bermanfaat bagi sekolah.
Ikbal Alexander selaku Founder dari Kertabumi Recycling Center menjelaskan, sistem pengendalian sampah plastik dengan pendekatan Bank Sampah merupakan salah satu cara yang paling mudah diterima oleh masyarakat, apalagi untuk meningkatkan partisipasi usia dini.
"Melalui pendekatan Bank Sampah, pengendalian sampah diterapkan dalam bentuk kerja sama saling menguntungkan, yang bisa memberikan manfaat sosial ekonomi, dan pada akhirnya dapat mengurangi timbunan sampah,” jelas Ikbal.
Sebagai tahap awal, kegiatan ini dilakukan dengan menghadirkan Bank Sampah di dua sekolah dasar, yaitu SDN Duren Tiga 13 dan 14 di Jakarta Selatan dengan melibatkan partisipasi seluruh komponen sekolah, mulai dari peserta didik, guru, orang tua hingga partisipasi karyawan Mondelez Indonesia.
Baca Juga: Ide Usaha Dari Sampah Daun Kering, Cuan Banyak Modal Sedikit
Sejak dimulai di bulan Februari 2021, bank sampah telah mengumpulkan lebih dari 2 ton sampah plastik, yang kemudian didaur ulang menjadi berbagai furniture untuk sekolah.
Rangkaian kegiatan dari inisiatif #BijakPlastikSejakDini ini terbagi menjadi tiga kelompok besar, yaitu membangun pemahaman, konsisten memberi dukungan, dan apresiasi atas pencapaian.
Proses membangun pemahaman dilakukan melalui berbagai workshop yang diikuti oleh seluruh komponen sekolah. Juga dilakukan komunikasi secara bertahap kepada orang tua dan siswa, sehingga proses pengumpulan, penimbangan, dan pengolahan sampah plastik dapat berjalan.
Selain itu, siswa juga diberikan buku tabungan dari bank sampah sebagai motivasi tambahan agar lebih giat memilah sampah. Terakhir, apresiasi diberikan dalam bentuk hasil proses daur ulang sampah plastik yang dapat dimanfaatkan langsung oleh siswa, seperti rak buku, meja, bangku, serta renovasi kantin, perpustakaan dan taman bacaan.
"Secara global, Mondelez International berkomitmen 100% menggunakan kemasan ramah lingkungan yang dapat didaur ulang untuk produk-produknya seperti kemasan Oreo, coklat Cadbury dan sebagainya pada tahun 2025. Saat ini, sebanyak 94% kemasan produk-produk Mondelz International telah menggunakan kemasan yang dapat didaur ulang,” tutup Khrisma.