Suara.com - Mereka yang pernah mengalami sakit hati, pasti tahu betapa tidak enaknya mengalami perasaan yang satu ini. Sakit hati bisa disebabkan oleh beberapa hal, misal dikhianati, disakiti secara verbal dan mental, atau ditinggalkan.
Walau ada ungkapan bahwa luka bisa sembuh seiring berjalannya waktu, namun sakit hati bisa meninggalkan efek buruk pada orang yang mengalaminya, di antaranya adalah trauma dan depresi.
Mengutip dari buku Seni Menyembuhkan Dari Sakit Hati (2021) yang ditulis oleh Claudia Sabrina, disebutkan bahwa salah satu dampak psikis atau efek buruk dari sakit hati adalah kesepian.
Kesepian merupakan perasaan sedih, tenggelam, atau terbakar yang sangat dalam. Dan perasaan ini dapat dipicu dalam berbagai situasi. Mulai dari kehilangan orang yang dicintai, tidak memiliki pasangan, keluarga, atau teman untuk berbagi.
Baca Juga: Daftar Golongan Zat Adiktif, Bukan Hanya Berhubungan dengan Narkoba
Dalam buku tersebut juga dikatakan bahwa kesepian bisa dialami ketika seseorang berada di sekitar orang lain, tapi memilih menutup diri. Juga berada di sekitar orang lain saat mereka tertutup untuk Anda.
Sebagian orang yang merasakan kesepian, cenderung melampiaskannya lewat penggunaan zat adiktif. Hal ini seringkali merupakan upaya untuk menghindari dari perasaan kesepian, patah hati, dan ketidakberdayaan.
Tetapi perlu diingat, bahwa penggunaan zat adiktif demi menghindari dari perasaan negatif sebenarnya malah menyebabkan banyak masalah, mulai dari gejala fisik hingga sakau.
Ketidakberdayaan adalah perasaan yang mirip dengan kesepian. Saat menyapa teman dan menerima tanggapan yang dingin, maka Anda tidak hanya merasa kesepian, tetapi juga merasakan sakitnya tidak berdaya atas perilaku mereka terhadap Anda.
Kadang, untuk menghindari kurangnya kendali, seseorang memilih untuk mempermalukan dirinya sendiri. Seperti menyalahkan diri sendiri, atau menyalahkan teman.
Baca Juga: 4 Pilihan Sikap Saat Dicuekin Gebetan, Jangan Sampai Sakit Hati!