Suara.com - Dalam menjalankan bisnis online, peran teknologi sangatlah penting untuk memanjakan konsumen. Itu sebabnya, Anda harus mengetahui riset yang tepat demi menghadirkan pengalaman pengguna (user experience atau UX) terbaik.
Dalam acara webinar ‘Kiat User Experience (UX) Research Hadirkan Pengalaman Ramah Pengguna’, Selasa (16/11/2021), Product and UX Research Lead Tokopedia Satkar Ulama mengatakan, peranan riset produk dan UX sangat penting. Sebab, hasilnya yang berkualitas dapat diaplikasikan menjadi strategi baru.
Strategi baru ini dapat dijadikan pengembangan konsep fitur atau program yang dapat mendukung peningkatan transaksi serta tren belanja.
“Riset produk dan UX juga akan memengaruhi tingkat kesuksesan dan kenyamanan menggunakan situs, termasuk situs pemberitaan media. Tampilan dan UX yang ramah yang sesuai kebutuhan pengguna, menjadi sangat penting bagi setiap penyedia platform,” ungkap Satkar.
Baca Juga: Meghan Markle Ungkap Kebiasaan saat Belanja Online, Ternyata Juga Cari Diskonan
Berikut adalah lima kiat riset UX yang perlu dilakukan, menurut Satka.
1. Memiliki empati
Dalam menjalankan bisnis berbasis teknologi, empati merupakan kunci yang dapat menciptakan solusi yang berorientasi pada pengguna.
“Penting untuk mengesampingkan asumsi dan keinginan sendiri. Hal ini bertujuan agar seorang UX Researcher bisa terus fokus secara objektif dalam menyampaikan aspirasi pengguna demi menciptakan lebih banyak dampak positif bagi mereka,” ungkap Satkar.
2. Kolaborasi lintas divisi
Selanjutnya, kiat riset yang perlu dilakukan adalah dengan kolaborasi lintas tim. Dengan kolaborasi, ini sangat penting dalam proses melakukan riset.
“Misalnya dengan bertukar pikiran dan menemukan berbagai cara menjawab tantangan yang dialami pengguna dari sisi produk, marketing, hingga bisnis,” ungkapnya.
Baca Juga: Ramai Promo Harbolnas 11.11, Ini Cara Belanja Hemat Anti Rugi!
3. Fleksibel dan kreatif
Riset tidak hanya dipakai lewat satu cara dan metodologi saja. Akan tetapi, seorang periset bisnis juga harus fleksibel dan terus berinovasi dalam menciptakan cara yang tepat dengan pengguna atau pasar.
“Misal saat pandemi dan semua tatap muka harus dikurangi. Nah, seorang periset UX harus menyelesaikan berbagai metode. Mulai dari survey, in-depth interview dan FGD, hingga tes produk secara virtual,” ungkap Satkar.
“Namun tetap berorientasi pada hasil kualitas baik, ketika bertemu langsung dengan narasumber,” lanjutnya.
4. Ikuti tren
Dengan mengikuti tren yang ada, periset bisa menjadi lebih relevan dengan pengguna. Beberapa inisiatif pun juga dilakukan oleh Tokopedia, di mana riset yang relevan yang dibutuhkan pengguna, adalah lewat kampanye Waktu Indonesia Belanja (WIB).
“Ini juga berangkat dari hasil riset. Mulai dari konsep utama WIB, integrasi dengan pengguna aplikasi, model kampanye dan brand partnership,” ungkapnya.
5. Tentukan tujuan
Dalam proses pengembangan produk dan UX, sangatlah penting bagi periset untuk mengetahui tujuan yang harus dicapai. Misalnya dengan metrik bisnis atau produk apa yang ingin diubah serta ditingkatkan.
“Riset dengan tujuan yang jelas dapat menghasilkan insights yang berkualitas, sehingga ini dapat digunakan oleh para pengambil keputusan,” tutup Satkar.