Suara.com - Tahukah kamu jika drama seperti yang ada di layar kaca atau atas pentas tidak bisa tercipta tanpa adanya teks atau naskah drama?
Mengutip Ruang Guru, Rabu (17/11/2021) naskah drama adalah teks yang menggambarkan kehidupan dan watak manusia melalui tingkah lalu (akting) yang dipentaskan.
Itulah mengapa, drama juga dipandang sebagai karya seni yang dipentaskan dan ditonton oleh orang banyak.
Struktur naskah drama
1. Prolog, merupakan bagian pembukaan atau peristiwa pendahuluan dalam sebuah drama atau sandiwara.
Baca Juga: tvN Rilis Poster untuk Drama Terbaru Lee Dong Wook dan Wi Ha Joon
2. Dialog, merupakan media kiasan yang melibatkan tokoh-tokoh drama yang diharapkan dapat menggambarkan kehidupan dan watak manusia, problematika hidup yang dihadapi, dan cara manusia dalam menyikapi persoalan hidupnya.
3. Epilog, merupakan bagian akhir dari sebuah drama yang berfungsi untuk menyampaikan inti sari cerita, atau bagian yang menafsirkan maksud cerita oleh salah seorang aktor atau dalang pada akhir cerita.
Unsur drama
1. Alur, merupakan rangkaian peristiwa dan konflik yang menggerakkan jalan cerita.
Alur drama mencakup bagian-bagian pengenalan cerita, konflik awal, perkembangan konflik, penyelesaian.
2. Penokohan, merupakan cara pengarang menggambarkan karakter tokoh. Dalam sebuah pementasan drama, tokohlah yang mengambarkan secara langsung naskah drama.
Baca Juga: Melokal Abis, Viral Video Kim Nam Gil Pernah Jadi 'Kuli' di Padang
Tokoh terbagi dua berdasarkan perannya, yaitu tokoh utama dan tokoh pembantu. Tokoh utama adalah tokoh yang menjadi sentral cerita dalam pementasan drama.
Sedangkan tokoh pembantu merupakan tokoh yang dilibatkan atau dimunculkan untuk mendukung jalan cerita.
3. Dialog, dalam sebuah dialog terdapat tiga elemen yaitu:
- Tokoh yaitu pelaku yang mempunyai peran lebih dibandingkan pelaku-pelaku lain, sifatnya bisa protagonis dan antagonis.
- Wawancang adalah dialog atau percakapan yang harus diucapkan oleh tokoh cerita.
- Kramagung adalah petunjuk perilaku, tindakan atau perbuatan yang harus dilakukan oleh tokoh.
4. Latar, adalah keterangan mengenai ruang dan waktu. Penjelasan latar dalam drama dinyatakan dalam petunjuk pementasan.
Bagian itu disebut dengan kramagung. Latar juga dapat dinyatakan melalui pecakapan para tokohnya.
5. Bahasa, merupakan media komunikasi antartokoh. Bahasa juga bisa menggambarkan watak tokoh, latar, ataupun peristiwa yang sedang terjadi.
Kaidah kebahasaan drama
- Berupa dialog
- Menggunakan tanda petik pada dialog
- Menggunakan kata ganti orang ketiga pada bagian prolog atau epilog (dia, beliau, ia, -nya).
- Menggunakan kata ganti orang pertama dan kedua pada bagian dialog (aku, saya, kami, kita, kamu)
- Banyak menggunakan konjungsi temporal (sebelum, sekarang, setelah itu, mula-mula, kemudian)
- Banyak menggunakan kata kerja yang menggambarkan suatu peristiwa (menyuruh, menobatkan, menyingkirkan, menghadap, berisitrahat)
- Banyak menggunakan kata kerja yang menyatakan sesuatu yang dipikirkan atau dirasakan oleh tokoh (merasakan, menginginkan, mengharapkan, mendambakan, mengalami)
- Menggunakan kata-kata sifat untuk menggambarkan tokoh, tempat, atau suasana (ramai, bersih, baik, gagah, kuat).
Demikian informasi terkait naskah drama serta unsur, struktur dan kaidah bahasanya. Semoa informasi ini bermanfaat.