Suara.com - Setiap harinya, manusia membutuhkan sedikitnya 1,5 liter air minum. Tapi, bukan hanya soal jumlah, melainkan juga kualitas dari air tersebut.
Salah satunya Shofa, air minum dalam kemasan yang diklaim sehat. Dalam keterangannya, juru bicara SHOFA, Agoeng Pramoda air minum yang diproduksi oleh pihaknya memiliki arti jernih atau murni. Derajat keasaman atau pH pada air minum ini dijamin berada pada angka yang aman untuk dikonsumsi, yakni 7,5.
Lalu, berdasarkan perbandingan uji fisika dan kimia terhadap produk lain, kandungan pada SHOFA adalah Besi (Fe) 0,01mg per liter, Mangan (mn) 0,002 mg per liter, Nitrit (No2) 0,2 mg per liter, dan Nitrat (No3) 0,002 mg per liter.
“Jelas range angka tersebut aman untuk dikonsumsi karena diproses dengan teknologi modern,” ucap Agoeng.
Baca Juga: Maksud dari Makanan yang Halalan Thayyiban Beserta Penjelasan Ulama
Dikemas dalam botol 600 ml, tampilan SHOFA didominasi warna hijau sebagai representasi nafas Islam, terutama karena manajemen SHOFA dalam menjalankan bisnisnya berpegang teguh pada aturan ekonomi syariah.
Agoeng Pramoda menjelaskan, bahwa air minum yang dibuat oleh pihaknya dikemas dengan konsep modern, Islami sehingga bermanfaat bagi umat. Air ini telah mengantongi izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta sertifikat ‘Halal’ dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Agoeng yakin, SHOFA akan dapat meramaikan serta memajukan perekonomian syariah dalam negeri, yang tujuannya tak lain agar bermanfaat bagi banyak orang.
“Kita tidak sekedar fokus pada kapital bisnis, tapi sebuah gerakan ekonomi syariah yang tujuannya bermanfaat bagi umat. Fokus kita akan bergerak pada berbagai hal yang bernafaskan Islam, jadi kedepannya akan banyak kegiatan sosial terutama di pesantren-pesantren,” kata Agoeng kepada wartawan.
Menurut Agoeng, nantinya SHOFA akan lebih banyak mengkampanyekan air minum sehat melalui berbagai plaform digital. Bahkan, produk ini memiliki kanal YouTube hingga akun resmi Instagram, Twitter, Meta dan TikTok.
Baca Juga: Dicari, Changemakers untuk Atasi Akses Air Minum dan Ketahanan Bencana