Suara.com - Ingin menghias hunian dengan furnitur unik bercita rasa Indonesia? Every, sebagai furnitur brand lokal baru, menghadirkan inovasi-inovasi kreatif di dunia desain dan furnitur yang terinspirasi dari ide kearifan lokal masyarakat Indonesia.
Berpijak pada prinsip “Everyday with a twist”, Every menekankan pentingnya peranan dan komitmen terhadap nilai-nilai kreativitas, inovasi, kolaborasi dan kerajinan lokal, ke dalam interpretasi kontemporer dan relevan dengan gaya hidup konsumen saat ini.
Every yang baru saja membuka flagship store pertama untuk publik, “The House of EVERY-Things”, yang berlokasi di Jl. RS Fatmawati Raya No. 28C, Jakarta Selatan, tidak hanya menawarkan furnitur, tetapi juga lighting, aksesori interior, dan segala aspek yang berkaitan dengan inovasi dan kreativitas.
“Problem solving design adalah prinsip yang kami pegang dalam menciptakan karya serta memenuhi kebutuhan konsumen saat ini. Kami berusaha tidak sekadar menawarkan physical product, tetapi menghadirkan storytelling atas setiap karya yang dihasilkan. Ide-ide dalam menciptakan karya, datang dari hal-hal sederhana dalam kehidupan sehari-hari, yang kadang terabaikan,” terang Edward Tirtajasa, Founder Every tentang nilai yang diusung di balik lahirnya brand tersebut.
Baca Juga: IKEA dan Asus ROG Hadirkan Furnitur Gaming di Indonesia
Untuk koleksi perdana, EVERY didukung oleh tiga desainer produk dan interior yang memiliki visi desain yang sama dan tetap memiliki individualitas dan otentisitas masing-masing, yaitu Alvin Tjitrowirjo, Eugenio Hendro, dan Hendro Hadinata.
Alvin Tjitrowirjo yang dikenal konsisten menghadirkan napas Indonesia tetap relevan dalam setiap desainnya, mengekspresikan spirit tersebut dengan menyuguhkan hal menarik dan lucu dari budaya Indonesia, melalui ekspresi yang tak terduga dan tetap modern.
Sedangkan Eugene Hendro fokus mengeksplorasi material dan detail dengan lebih spesifik, untuk kemudian membiarkannya menjadi focal point.
Lain lagi dengan Hendro Hadinata yang mengunggulkan kekayaan budaya Indonesia dan mentranslasikannya ke dalam format yang sederhana dan efisien. Meski gaya, pendekatan, dan selera yang diadopsi berbeda, namun melahirkan benang merah visual yang sama untuk Every.
Beberapa karya ikonik Every misalnya muncul dari hal-hal yang umum ditemui. Salah satunya adalah Ba Stool, yang terinspirasi dari kursi plastik yang biasa ditemukan pada pedagang bakso di pinggir jalan. Inspirasi lainnya datang dari desain bangku sekolah, lipatan penutup warung tegal, kaleng kerupuk, hingga lampu petromak.
Baca Juga: Viral Bocil-bocil Main Squid Game Cuma Modal Sandal Jepit, Bikin Ngakak
Produk-produk keseharian tersebut, ditransformasi menjadi produk furnitur modern dengan menggunakan bahan berkualitas tinggi, yang dapat meningkatkan nilai tambah produk, dengan tetap mengedepankan faktor fungsional.
Every juga menerapkan pendekatan humour dan fun dalam menginterpretasi detail pada setiap furniture. Hal tersebut menjadikan koleksinya selain terkesan muda dan fresh, juga menghadirkan kehangatan dan keakraban pada ruang.
Dalam setiap pengembangan produk, Every memperhatikan konsep yang relevan dari masa ke masa. Selain memperhatikan faktor tahan lama, juga mengedepankan esensi versatilitas produk yang bisa diaplikasikan untuk berbagai konsep desain ruang. Melalui tema-tema sederhana dan unik, produk-produk Every menjadi representasi kolaborasi harmonis antara desainer dan artisan lokal.
Brand lokal ini berkomitmen untuk mempertahankan nilai dari kerajinan tangan dan menggabungkannya dengan sentuhan teknologi. Every melihat, hasil kerajinan tangan yang dikerjakan secara manual, justru memberikan nilai tambah tersendiri pada hasil akhir karya. Secara tidak langsung, karya-karya tersebut menjadi bentuk apresiasi dari Every atas dedikasi para pengrajin lokal yang telah ikut andil dalam melestarikan budaya Indonesia.