Suara.com - Topik mengenai kewirausahaan belakangan makin banyak diminati oleh mahasiswa. Tidak heran jika sebagian berlomba-lomba untuk menjadi wirausaha, bahkan di bidang sosial.
Hal inilah yang dilakukan oleh para siswa dan siswi SMA dari Jakarta yang tergabung di Street Smart Society, sebuah lembaga nonprofit membantu mengatasi isu global seperti kesenjangan sosial, perubahan iklim, dan lain sebagainya.
Mereka menggelar kegiatan Smart Society Business Case Competition (S3BCC), kompetisi bisnis dan kewirausahaan. Ajang ini diikuti lebih dari 90 peserta lokal dan mancanegara yang berkompetisi secara daring melalui Zoom.
Dalam kegiatan itu sejumlah siswa sekolah menengah dan mahasiswa mengutarakan ide mereka dalam menciptakan bisnis dengan tujuan sosial kepada panel juri yang berpengalaman dalam bidang kewirausahaan.
Baca Juga: PBB Minta Militer Dan Milisi Di Myanmar Hentikan Pertempuran
Founder & President Street Smart Society sekaligus siswa SMA dari National High Jakarta School, Vanessa Jaya, mengatakan, sebenarnya kompetisi bisnis ini awalnya diadakan sebagai penggalan dana untuk mendukung program amal.
“Namun dalam perjalanannya, kami melihat bahwa ada peluang untuk mendorong rekan-rekan seusia kami untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat lewat usaha sosial,” ungkapnya di kawasan Restauran Remboelan, Jakarta, Senin (15/11/2021).
“Kami berharap para peserta dapat membangun minat untuk kewirausahaan sosial lewat acara kami, serta mengembangkan ide-ide kreatif yang mereka ajukan dalam kompetisi ini menjadi usaha sosial yang nyata,” lanjut Vanessa.
S3BCC berfokus kepada agenda yang ditetapkan oleh PBB untuk mengatasi isu global. Para peserta kompetisi yang berusia 11 hingga 19 tahun ditugaskan untuk mengembangkan konsep usaha sosial yang berfokus pada setidaknya satu dari 17 UN SDGs.
Lebih dari 25 tim dan 80 peserta, baik dari Indonesia maupun mancanegara, mempresentasikan ide bisnis mereka untuk mengatasi berbagai macam isu sosial, mulai dari pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi hingga kelestarian lingkungan.
Baca Juga: Konflik di Ethiopia Makin Memanas, 16 Staf PBB Ditahan Pemerintah
Di samping itu, menurut Direktur Konten Edward Ong, kegiatan ini juga menghadirkan workshop mengenai keuangan dan juga kewirausahaan, di mana ini akan memberi kesempatan bagi peserta untuk mengembangkan usahanya.
“Dengan ini, kami menyediakan model bagi murid untuk mendirikan usaha kecil mereka. Jadi inisiatif S3BCC sangat penting untuk mendukung program amal kami, juga sekaligus menyediakan platform untuk mempromosikan kewirausahaan sosial,” ungkap Edward.
Selain itu, Vanessa Jaya menambahkan, melalui kompetisi ini diharapkan bisa menjadi platform bisnis yang dimaanfaatkan oleh pelajar, mahasiswa dan masyarakat umum.
“Dengan begitu, ini bisa dimanfaatkan untuk menumbuhkan kreativitas juga semangat kewirausahaan sosial, sekaligus menjadi solusi dalam mendukung pemerintah serta mengatasi permasalahan sosial dan ekonomi akibat pandemi Covid-19,” pungkas Vanessa.