Hasil Survei: 50% Lajang di Indonesia Ogah Pergi Kencan Gara-Gara Pandemi

Vania Rossa Suara.Com
Senin, 15 November 2021 | 22:15 WIB
Hasil Survei: 50% Lajang di Indonesia Ogah Pergi Kencan Gara-Gara Pandemi
Ilustrasi perempuan lajang. (Unsplash/Caleb Frith)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dating company pertama dan terbesar di Asia, Lunch Actually, memaparkan hasil Annual Singles Dating SUrvey 2021 dari 2,500 single di Singapura, Malaysia, Hong Kong, Thailand, dan Indonesia. Temuan ini memberikan informasi tentang tujuan dan perjalanan kencan para lajang, dan kondisi kesehatan mental mereka tahun ini, di tengah pandemi.

Dari 640 lajang di Indonesia, 98% dari mereka ingin memiliki hubungan yang serius (naik dari 73% tahun lalu), dan 83% ingin menikah. Namun, 24% lajang mengakui pandemi dan masalah keamanan membuat mereka sulit untuk lebih dekat dengan teman kencan dan memiliki hubungan.

Para lajang ini sebelumnya bisa datang ke banyak acara dan berkumpul dengan teman-teman. Tapi sekarang, karena banyak pembatasan, mereka mengaku lebih sering di rumah dan melakukan kegiatan sendiri, seperti mengambil kursus online dan menghabiskan waktu dengan keluarga. Bertemu orang baru dan pergi kencan menjadi jauh lebih sulit di masa pandemi.

Meski memiliki keinginan untuk mencari cinta, 50% lajang tidak pergi kencan dan 54% tidak mencoba virtual date tahun ini.

Baca Juga: Tamu Sewa Kamar untuk Pesta Lajang, Kondisi pas Check Out Bikin Petugas Hotel Geram

Sebagian mengaku menghindari semua acara, termasuk kencan, karena takut tertular virus, terutama mereka yang masih tinggal dengan orangtua.

“Tahun ini, kasus Covid-19 masih meningkat dan para lajang mengalami ketidakpastian dan perubahan, sehingga berimbas ke kehidupan kencan mereka. Survei menunjukkan 64% merasa ragu untuk berkencan lagi,” ujar Violet Lim, CEO dan Co-Founder Lunch Actually.

“Kami mengerti apa yang dialami para lajang, apalagi adanya pembatasan selama 1 tahun ini, namun kami mendorong mereka bahwa mereka harus melalui tantangan ini karena bertemu orang baru saat berkencan adalah langkah pertama untuk menemukan pasangan hidup,” katanya, mengutip siaran pers yang diterima Suara.com.

Topik penting lainnya di survei ini adalah kesehatan mental dan kebahagiaan para lajang. 30% lajang mengatakan kesehatan mental mereka memburuk dibandingkan tahun lalu - di mana wanita (33%) merasa memburuk dibanding pria (26%) .
Tiga faktor yang menyebabkan hal ini adalah tidak dapat bepergian dengan bebas (21%), kehilangan orang tersayang (20%), dan kehilangan pekerjaan (14%).

Ketika ditanya apa yang sering dirasakan para lajang tahun ini, mereka yang menjawab lebih buruk mengatakan: kesepian (76%), mood sering berubah (68%), dan stres (67%).

Baca Juga: Ingin Cari Pasangan di Aplikasi Kencan Online, Perhatikan Dulu 5 Hal Ini

Karena kesehatan mental mereka, pola pikir mereka tentang kencan juga berdampak. 54% single mengatakan, “Aku rasa tidak ada wanita atau pria yang bisa mencintai dan mengertiku”, diikuti oleh “Aku tidak merasa percaya diri dengan diriku” (51%), “Aku menyerah untuk berkencan” (41%) dan “Aku tidak ingin pergi kencan” (15%).

“Sebagai dating agency, kami merasa bertanggung jawab untuk menciptakan platform yang aman untuk para lajang untuk menjawab kekhawatiran dan mencari bantuan ketika mereka merasakan emosi tersebut. Kami harus terus meningkatkan dan memiliki solusi yang lebih baik untuk mendukung perjalanan kencan lajang,” ujar Violet.

Hal ini didukung oleh 43% lajang yang disurvei yang mengatakan memiliki rasa kebersamaan dan mengetahui bahwa ada lajang lain dalam perjalanan yang sama adalah salah satu cara layanan kencan seperti Lunch Actually dapat membantu mereka merasa lebih baik dan lebih didukung.
Tanggapan tertinggi berikutnya adalah: menyediakan dating coach untuk diajak bicara saat mereka membutuhkan saran (27% dan mengadakan lebih banyak acara sosial (16%).

“Kami sudah membangun komunitas virtual melalui webinar yang kami jalankan sejak April tahun lalu. Kami juga menyediakan layanan coaching untuk membantu meningkatkan kesempatan mencari pasangan untuk para lajang,” ujar Violet.

Lunch Actually juga meluncurkan Lunch Actually App tahun lalu, di mana lajang dapat mengobrol dan mengirim pesan ke tim dating coach dengan mudah.

Merayakan Hari Single (11/11), Lunch Actually menawarkan 1-1 sesi coaching gratis untuk 11 lajang yang menjadi member di Lunch Actually App di bulan November.

“Kami tetap berkomitmen untuk memberikan para lajang cara yang aman dan efektif untuk membantu mereka dalam perjalanan mereka menemukan pasangan yang tepat untuk menuju BHAG (Big Hairy Audacious Goal) kami yaitu menciptakan 1 juta pernikahan yang bahagia,” pungkas Violet.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI