Suara.com - Pandemi Covid-19 memberikan dampak pada kinerja ekonomi dan keuangan syariah global maupun domestik. Dalam tataran ekonomi dan keuangan syariah global maupun domestik, sektor yang terdampak paling besar adalah sektor pariwisata diikuti oleh sektor fesyen.
Meskipun kondisi perekonomian nasional sempat terpuruk akibat pandemi, lambat laun situasi mulai kondusif dan perlahan aktivitas ekonomi mulai berjalan. Inilah momentum yang tepat untuk kebangkitan kembali industri fesyen Indonesia khususnya fesyen muslim.
Sebagai rangkaian dari kegiatan Indonesia Shari’a Economic Festival (ISEF) ke-8, Sustainable Muslim Fashion ISEF 2021 yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia bersinergi dengan Indonesian Fashion Chamber dan Indonesia Halal Lifestyle Centre (IHLC) diharapkan dapat menjadi wadah akselerasi implementasi ekosistem fesyen muslim serta membangkitkan optimisme pelaku usaha syariah di masa pandemi.
Sustainable Muslim Fashion ISEF 2021 telah dimulai sejak 27 Oktober 2021 yang diselenggarakan selama empat hari secara hybrid (daring maupun luring) di Jakarta Convention Center (JCC) dan platform virtual ISEF dengan mengusung tema “New Normal is Sustainable Fashion”. Pada tahun ini, Sustainable Muslim Fashion ISEF menghadirkan 157 fashion designer, 41 brand accessories, 797 looks karya perancang mode Indonesia dan anggota Industri Kreatif Syariah Indonesia (IKRA) sektor fesyen dan aksesoris.
Baca Juga: Resmi Digelar, ISEF 2021 Hadirkan 175 Fashion Designer dan 41 Brand Accessories
Setidaknya terdapat tiga hal yang mampu mendorong bangkitnya fesyen muslim Indonesia yang menjadi sorotan dalam Sustainable Muslim Fashion ISEF 2021, yaitu inovasi untuk menciptakan produk baru; penguatan branding sustainable fashion; dan pemanfaatan digitalisasi guna menangkap peluang pasar yang lebih luas dan mewujudkan Indonesia sebagai kiblat fesyen muslim dan halal produk dunia.
Pada hari kedua gelaran Sustainable Muslim Fashion ISEF 2021 kembali menghadirkan rangkaian kegiatan exhibition dan fashion show busana muslim karya para perancang mode Indonesia dan anggota Industri Kreatif Syariah Indonesia (IKRA) sektor fesyen dan aksesoris yang telah menerapkan branding sustainable fashion dan optimalisasi inovasi serta pemanfaatan digitalisasi.
Rangkaian fashion show di Assembly Hall JCC diawali dengan Fashion Parade yang menampilkan karya dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia Bengkulu x Rengganis; Forestree by Batik Blimbing dan Dekosi accessories by Bura'pia handcraft; Agus Sunandar; Batik Dwi Putro dan Batik Kampung Katak; Oase Gallery by Fitria Gustina berkolaborasi dengan accessories by D'Leonia Collection and Handicraft dan Bule Bule by Wjj accessories by Sumakul; Nina Nugroho; Tenun Bumpak Leny Fashion dan Tenun Sipirok; Batik Zaenal Gedog Swarnabhumi by Griya Batik Sri Rahayu dan accessories by Marco; Sasirangan Duan dan Batik Adi Busana by Sri Rahayu; dan Kursien Karzai.
Kemudian Fashion Parade sesi kedua menampilkan koleksi dari desainer Nuniek Mawardi; Gaya Indonesia by TUTYADIB; Batik Prabulinggih; Vee House by Alvy Oktrisni; B.eco by Wiks Soemitro dan accessories by Na Handcraft; Batik Jambi Al-Fath dan accessories by Manika Kaltim serta Indah Mutiara Lombok; Alrafi by Ade Herman dan accessories by Amaopi; Zulvaa by Lailla Zulvaa dan accessories by LILARA; Tiyasa x Zya Indonesia; Swarna Alam by Yuli Hasan berkolaborasi dengan accessories by Alishamarsya dan Galeri Wong Kito; Meeta Fauzan; ELEMWE; Kasuari Batik; dan ditutup oleh koleksi dari Ayu Dyah Andari.
Dengan tujuan menggaungkan fesyen muslim karya desainer Indonesia ke pasar internasional yang potensial di negara Uni Emirat Arab, atas dukungan Kementerian Perindustrian RI, Fashion Parade pada hari ini disiarkan di ajang internasional Dubai Expo 2021.
Baca Juga: Satgas Covid-19 Sebut Ancaman Gelombang Ketiga Pandemi Covid-19 Masih Ada
Sustainable Muslim Fashion ISEF tahun ini memberikan pengalaman berbeda bagi para desainer untuk mempresentasikan karyanya di atas runway dengan konsep teatrikal di Lower Lobby JCC. Pada hari kedua, Fashion Presentation kembali menyampaikan pesan yang kuat tentang sustainable fashion dengan menampilkan karya pembuka dari NBRS x La Perle dengan tema Collabs for Blessing dan dilanjutkan dengan rangkaian karya dari Elsiera x Tya’s - Islamic Fashion Institute; Thiffa Qaisty x Rorokenes; OLANYE by Eko Tjandra x PYO Jewelry serta Songket by Kabupaten Batubara; IR & IR; Agung Bali Collection x Wati Bahalap Bags by WH Bali; dan Aninda Nazmi.
Exhibition & Indonesia Halal Showcase diselenggarakan secara offline (luring) di Assembly Hall JCC dan secara virtual (daring) melalui www.isef.co.id sampai Desember 2021 yang diikuti oleh 339 pelaku usaha di sektor fesyen muslim. ISEF tahun ini kembali menghadirkan gathering buyer/reseller nasional maupun internasional, mengingat pentingnya peran reseller/buyer dalam ekosistem industri fesyen muslim tanah air.
Perhelatan fashion show dan exhibition menghadirkan produk busana muslim serta aksesori dengan mutu desain dan kualitas yang siap bersaing di pasar global serta menerapkan konsep sustainable fashion yaitu penggunaan bahan baku dan SDM lokal untuk menggerakkan perekonomian lokal namun mengacu pada inspirasi tren global dan kepedulian akan lingkungan hidup dan sosial.
Penyelenggaraan Sustainable Muslim Fashion ISEF 2021 diharapkan dapat menggerakkan kembali para pelaku usaha fesyen muslim di tanah air pasca pandemi untuk berkreasi dan berinovasi secara berkelanjutan sebagai upaya mewujudkan Indonesia sebagai kiblat fesyen muslim dan halal produk dunia.