Suara.com - Pancasila merupakan dasar negara Republik Indonesia. Tidak hanya sekadar dibaca dan sekadar tahu saja, Pancasila perlu juga diterapkan di kehidupan sehari-hari, termasuk para pelajar anak.
“Pelajar Pancasila tentu memiliki indikatornya, salah satunya beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa, sesuai kepercayaan masing-masing,” ungkap Direktur Sekolah Dasar Kemendikburistek RI, dra. Sri Wahyuningsih, dalam acara Ayo Senam 3M ABC, Jumat (5/11/2021).
Indikator kedua, anak juga perlu ajarkan nilai Pancasila tentang kemandirian. Sebagai pelajar, dengan mengajarkan tentang kemandirian, anak akan mampu menghadapi situasi dan juga masalahnya.
Tidak hanya orangtua saja, sekolah pun juga perlu ajarkan kemandirian kepada anak pelajar.
Baca Juga: Mantan Wali Jorong di Agam Sodomi Pelajar SMP Berkali-kali, Pernah Beraksi di WC Masjid
Selain itu, pada indikator ketiga, nilai Pancasila yang perlu diajarkan pada anak adalah, perlu diajarkan bernalar kritis. Hal ini sangat penting untuk mengasah pemikirannya dalam melihat situasi sosial.
“Anak juga perlu diajarkan berpikir kreatif dan beradaptasi. Dan yang paling penting, anak kita perlu berikan literasi dan memiliki mental kreatif sejak dini, juga peka terhadap lingkungan,” lanjut Sri Wahyuningsih.
Selanjutnya, indikator keempat dari nilai Pancasila, anak perlu ajarkan bergotong royong. Tentunya, dengan mengajarkan anak bergotong royong, anak dapat membantu orang lain saat sedang mengalami kesulitan.
“Gotong royong sangat penting, mulai dari membantu teman atau masyarakat lain baik dari sekolah dan di rumah. Dan ini merupakan ciri karakter bangsa kita, maka dari itu perlu dipertahankan,” lanjutnya.
“Selain itu, anak juga perlu ajarkan Berkebinekaan Global. Sebab, ajaran ini penting bahwa kita hidup di tengah keberagaman. Mulai dari suku, latar belakang, dan juga agama,” pungkas Sri.
Baca Juga: Manfaat Persatuan dan Kesatuan, Beserta Makna dan Contohnya