Suara.com - Ingin naik gaji bukan satu-satunya alasan karyawan memilih resign dan mengundurkan diri dari perusahaan. Apa saja alasan resign lainnya?
Selama bekerja tentu tidak semua karyawan mau bertahan di satu perusahaan. Ada kalanya mereka memilih resign karena beberapa alasan di hidup mereka. Baik itu pindah ke perusahaan selanjutnya untuk meningkatkan perkembangan, berumah tangga bagi karyawan perempuan, atau menjaga kesehatan mentalnya.
Mengenai resign, berikut alasannya yang dikutip dari Times Of India.
Bos lebih memikirkan perusahaan daripada karyawan
Baca Juga: Partai Ummat Ditinggal Pengurus dan Kader, Yusuf Muhammad: Mungkinkah Ini Adzab
Dalam rapat yang terlibat antara karyawan dan atasan, kebanyakan atasan alias bos lebih bertanya bagaimana kinerja perusahaan, statistik, dan lain-lain, dibanding menunjukkan apresiasi karyawan atau peduli dengan kesehatan mentalnya.
Hal inilah yang membuat karyawan pilih resign dari perusahaan demi kesehatan mentalnya, dibanding bertahan dengan perusahaan yang kurang mengapresiasi kinerjanya.
Kerja berlebihan (overworking)
Banyak atasan yang lupa apa itu ruang pribadi dan konsep bekerja dari rumah. Bahkan, atasan mengharapkan karyawannya hadir selama 24 jam dalam 7 hari.
Hal inilah yang membuat karyawan bekerja berlebihan, sehingga pada akhirnya bisa berdampak bagi kesehatan mentalnya. Tentunya, jalan terakhir demi menjaga kesehatan mentalnya adalah, dengan memilih resign dari pekerjaannya.
Baca Juga: Ratusan Kader Partai Ummat Batam Ramai-ramai Mengundurkan Diri, Ada Apa?
Bentuk evaluasi diri
Meski bekerja merupakan tanggung jawab untuk menafkahi diri dan juga keluarga, ternyata pilihan resign tidak hanya soal menjaga kesehatan mental dan atasan yang egois saja, melainkan sebagai bentuk mengevaluasi diri.
Sesuai beberapa survei yang telah dilakukan di media sosial, individu mulai menyadari tentang nilai mereka, termasuk apa arti pekerjaan mereka dan pentingnya menikmati hidup selain bekerja. Tentunya, evaluasi ini menggambarkan betapa waktu telah terbuang banyak untuk bekerja selain menikmati hidup dan membagi waktu untuk keluarga.
Punya prioritas pribadi
Karyawan yang memilih resign disebabkan karena mereka punya prioritas pribadinya. Lebih dari soal pekerjaan, ternyata prioritasnya tidak hanya soal diri sendiri, melainkan juga tentang keluarga.
Ketika waktunya habis untuk pekerjaan dan jarang meluangkan waktu bareng keluarga, hal inilah yang membuat mereka sadar tentang apa yang dilewatkan di hidupnya.
Fokus pada hobi
Hobi tidak hanya soal kesenangan semata. Bahkan, hobi yang dijalani juga bisa mendatangkan uang. Hal inilah yang membuat para karyawan memilih resign dari perusahaan dan fokus pada hobinya.
Meski ada pertimbangan yang cukup berat, selama pandemi banyak yang menyadari bahwa mereka lebih bahagia dengan hobinya dibanding melakukan pekerjaan yang sebenarnya tidak mereka sukai.