Suara.com - Buat kamu para pendaki gunung, tentu sudah tak asing dengan gunung Slamet yang dijuluki sebagai 'atap Jawa Tengah' itu. Yap, ketinggiannya yang mencapai 3.428 mdpl jadi salah satu daya tarik bagi para pendaki untuk datang ke sana.
Ada delapan jalur resmi yang jadi pilihan saat akan mendaki gunung Slamet, yakni Baturaden, Gunung Malang, Bambangan, Cemarasakti, Jurangmangu, Guci (Gupala), Guci (Permadi), dan Guci (Kompak).
Dari kedelapan jalur tersebut, jalur Bambangan termasuk salah satu yang cukup populer di kalangan para pendaki.
Tapi, jika kamu ingin mencoba hal baru, tak ada salahnya mendaki gunung Slamet via Cemarasakti di kecamatan Pulosari, Pemalang, Jawa Tengah. Terlebih, jalur baru Cemarasakti memang baru saja diresmikan pada akhir Oktober lalu. Cocok buat kamu yang ingin merasakan suasana baru.
Baca Juga: Nenek 80 Tahun Ini Panen Pujian, Cuma Butuh Waktu 2 Jam untuk Mendaki Gunung
Sebagai perbandingan, pada jalur Cemarasakti yang lama akan bersimpangan dengan pos 6 di jalur Bambangan. Akan tetapi, pada jalur Cemarasakti yang baru, mulai dari basecamp hingga puncak kini memiliki jalurnya sendiri.
Lantaran termasuk gunung berapi kerucut, jangan heran jika jalur pendakiannya akan minim bonus alias sedikit jalan datar. Begitu pula dengan jalur pendakian Cemarasakti.
Dari gerbang pendakian hingga puncak, bisa dihitung jari berapa jalur datar. Mungkin tidak sampai lima. Selebihnya, kamu harus siapkan kaki dan tenaga untuk sering melewati tanjakan.
Rata-rata waktu pendakian di gunung Slamet paling cepat 2 hari 1 malam. Terdapat sembilan pos di sana dan pilihan mendirikan tenda bisa di pos 5 ataupun di pos 7.
Sementara sumber air sebenarnya ada setelah melewati pos 5. Tapi, jangan terlalu berharap banyak juga, apalagi kalau kamu mendaki saat musim kemarau. Jadi lebih baik bawa persediaan air dan perbekalan makanan secukupnya karena kamu tidak akan menemukan satu pun warung di jalur Cemarasakti.
Baca Juga: Wisata Guci Tegal Kaki Gunung Slamet, Sumber Pemandian Air Panas
Waktu Pendakian
Kamu bisa mulai pendakian dari basecamp mulai pukul 9 pagi, tentunya setelah selesai mengurus simaksi dan persyaratan lainnya. Waktu tempuh pendakian setiap orang sebenarnya bervariatif, tergantung bagaimana ritmemu berjalan.
Tapi, jika sekadar jalan santai, kamu bisa menempuh 8-9 jam untuk bisa sampai di pos 7. Sehingga, kira-kira tiba di lokasi pendirian tenda sekitar pukul 17.00-18.00 WIB. Berikut prakiraan waktu tempuh pendakian setiap pos:
- Basecamp - pos 1 Tlaga 85 menit
- Pos 1 - pos 2 Geringging 40 menit
- Pos 2 - pos 3 Gembirung 40 menit
- Pos 3 - pos 4 Sampyang Pasang 46 menit
- Pos 4 - pos 5 Kemarus 80 menit
- Pos 5 - pos 6 Ketebonan 20 menit
- Pos 6 - pos 7 Putian 65 menit
- Pos 7 - pos 8 Edelweis 50 menit
- Pos 8 - pos 9 Macan Gembong 15 menit
- Batas vegetasi - puncak 145 menit
Transportasi menuju basecamp Cemarasakti
1. Dari Jabodetabek
Naik bus jurusan Jakarta-Pemalang, turun di terminal Pemalang. Lalu lanjutkan naik bus jurusan Moga dan turun di terminal akhir Moga. Jika memilih naik kereta dari stasiun Pasar Senen jurusan ke Pemalang. Turun di stasiun Pemalang kemudian jalan kaki sekitar 10 menit menuju Pasar Pagi. Dari sana, naik bus jurusan Moga dan turun di terminal Moga.
2. Dari Semarang
Naik bus jurusan Semarang-Pemalang, turun di terminal Pemalang. Dilanjutkan dengan naik bus jurusan ke Moga, turun di terminal Moga. Naik kereta api dari Stasiun Poncol atau Tawang dan turun di stasiun Pemalang. Kemudian jalan kaki ke Pasar Pagi.
3. Dari Yogyakarta
Naik travel atau bus jurusan Yogyakarta-Purwokerto, turun di terminal Purwokerto. Lalu naik bus jurusan ke Pemalang dan turun di Randudongkal. Dari Randudongkal, naik bus jurusan Moga, turun di terminal Moga. Kalau naik kereta api jurusan Yogyakarta-Purwokerto, turun di stasiun Purwokerto. Kemudian naik angkutan umum menuju terminal Purwokerto. Dari terminal, naik bus jurusan ke Pemalang, turun di Randudongkal. Dari Randudongkal, naik bus jurusan Moga dan turun di terminal Moga.
Setelah dari terminal Moga, jalan kaki sekitar 150 meter ke tempat pemberangkatan angkutan umum dan naik ke arah pasar Pratin lalu turun di Sarangan Blok M. Kemudian dilanjutkan dengan naik ojek menuju basecamp Cemarasakti.
Opsi lain, dari terminal Moga, kamu bisa naik mobil pickup yang tersedia banyak di sekitar pasar Moga. Dari sana, kamu bisa langsung diantarkan langsung ke basecamp.