Ngaku Bisa Hemat 90 Persen Gajinya, Gaya Hidup Perempuan Ini Tuai Kontroversi

Rabu, 03 November 2021 | 14:30 WIB
Ngaku Bisa Hemat 90 Persen Gajinya, Gaya Hidup Perempuan Ini Tuai Kontroversi
Ilustrasi Menabung. (freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Konsumerisme mungkin berada pada titik tertinggi bagi banyak masyarakat saat ini, tetapi tren gaya hidup minimalis juga menjadi semakin populer. 

Di China, ratusan ribu orang berbagi “tips menghemat uang” di grup media sosial pribadi, dengan beberapa anggota menonjol melalui gaya hidup hemat mereka. 

Salah satunya adalah Wang Shenai, seorang perempuan berusia 32 tahun dari Nanjing ini mengaku memiliki gaya hidup yang sangat hemat dengan mengeluarkan uang sesedikit mungkin, yang bahkan memicu kontroversi secara online. 

Perempuan yang juga anggota dari gruo online bernama Frugal Women's Federation ini bahkan telah memiliki status sebagai 'selebritas' di antara rekan-rekannya karena teknik penghematan uangnya yang  sangat ekstrem.

Baca Juga: Pasang Lift di Rumah, Jangan Takut Tagihan Listrik Membengkak

Ngaku Bisa Menghemat 90 Persen Gajinya, Gaya Hidup Perempuan Ini Tuai Kontroversi. (Dok: Oddity Central)
Ngaku Bisa Menghemat 90 Persen Gajinya, Gaya Hidup Perempuan Ini Tuai Kontroversi. (Dok: Oddity Central)

Dilansir Oddity Centeal, baru-baru ini Wang melakukam wawancara di sebuah program Tencent "Talking to Strangers" yang akhirnya membuat dirinya viral. Dalam wawancara tersebut, ia mendiskusikan strategi hemat uang dan pandangannya tentang konsumerisme dan minimalisme.

Wang mengatakan bahwa dia tumbuh miskin dan keluarganya selalu berusaha untuk menabung sebanyak mungkin. Ibunya akan selalu menyimpan uang yang dia simpan di lemari es, dan setiap kali dia memberikan sedikit uang receh, dia akan melempar koin ke tanah untuk mengajarinya bahwa uang sulit didapat. Pengalaman-pengalaman ini sangat melekat padanya hingga dewasa.

Tumbuh di sebuah rumah kecil yang kumuh, Wang tidak bisa menahan diri untuk memiliki rumah impiannya sendiri, dan begitu dia bisa mendapatkan pekerjaan, dia mulai menabung untuk mendapatkannya. 

Sementara kebanyakan orang merasa paling bahagia ketika mereka membelanjakan uang untuk hal-hal yang mereka yakini akan memberi mereka kebahagiaan, Wang mengatakan bahwa dia selalu paling bahagia ketika dia menabung. 

Menghabiskan uang membuatnya merasa cemas dan rentan sementara menabung memberinya rasa aman. Selama sembilan tahun terakhir, Wang dan suaminya mengatakan telah berhasil menghemat sekitar 90 persen dari pendapatan bulanan mereka.

Baca Juga: Bagikan Tips Makan ala Jimbaran Versi Hemat, Video Wanita Ini Tuai Perdebatan

Meskipun mereka juga membesarkan dua anak, namun gaya hidup ini membuatnya kini bisa memiliki dua rumah. Prestasinya itu bukannya tanpa pengorbanan, meski tidak tidak melihatnya begitu.

Ia tidak segan-segan menggunakan barang bekas seperti furnitur jika itu bisa menghemat uang. Wang juga hanya menghabiskan 100 yuan atau Rp223 ribu untuk pakaian dalam setiap tahun.

Sementara semua pakaiannya adalah hasil dari sumbangan teman-temannya, yang audah tidak mau memakainya lagi.  Ia juga mengatakan jika pergi keluar untuk minum atau makan dengan teman-teman terlalu mahal.

Pengakuan ini telah menarik banyak kritikan online dengan orang-orang memanggilnya "si pelit" dan mengklaim bahwa dia pasti menderita penyakit mental. Namun, Wang mengklarifikasi bahwa dia tidak pernah mendorong siapa pun untuk mengikuti gaya hidupnya dan bahwa setiap orang berbeda dan bebas untuk melakukan apa yang mereka inginkan.

Wang mengatakan bahwa, setelah bekerja di sebuah perusahaan periklanan dan pemasaran, dia mengetahui bahwa merek menciptakan kebutuhan buatan untuk meningkatkan perilaku belanja, yang pada akhirnya mengarah pada perilaku belanja kompulsif. 

Dia mencontohkan gadis-gadis muda yang memulai dengan membeli merek kosmetik populer; seiring waktu mereka akan memiliki persyaratan kualitas yang lebih tinggi dan lebih tinggi, dan pengeluaran mereka akan selalu meningkat juga. 

Jadi mereka akhirnya membayar barang yang sebenarnya tidak mampu mereka beli, demi merasa puas mendapatkannya.

Gaya hidup hemat Wang menciptakan kontroversi di media sosial Tiongkok, tetapi meskipun memiliki banyak kritik, Wang juga dianggap sebagai mentor oleh banyak anggota kelompok berbagi tip minimalis pribadinya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI