Lagi Sedih? Coba Makan Es Krim, Bisa Meningkatkan Kebahagiaan, Lho!

Rabu, 03 November 2021 | 14:07 WIB
Lagi Sedih? Coba Makan Es Krim, Bisa Meningkatkan Kebahagiaan, Lho!
Ilustrasi makan es krim. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kabar baik buat Anda pecinta es krim. Makan es krim ternyata sangat terkait erat dengan meningkatkan kebahagiaan.

Hal ini telah diungkap oleh para ilmuwan, di mana mereka menemukan bahwa bahkan satu sendok es krim dapat menyalakan pusat kesenangan di area otak. Efek ini sama dengan ketika seseorang mendapatkan uang atau mendengarkan musik favorit mereka.

Melansir dari The Guardian, ahli saraf di Institute Of Psychiatry di London mengatakan bahwa makan es krim vanila dapat memberikan efek otak secara aktif pada kebahagiaan.

Efek tersebut memengaruhi bagian korteks orbitofrontal, di mana area ini merupakan bagian pemrosesan yang berada di bagian depan otak.

Baca Juga: Begini Cara Mengatasi Kesedihan Akibat Kehilangan Orang yang Dicintai

Penelitian juga dilakukan oleh produsen Unilever. Don Darling, sebagai perwakilan dari Unilever, mengatakan, “Ini pertama kalinya kami menunjukkan bahwa es krim bisa membuat Anda bahagia. Dengan mengonsumsi satu sendok, ini akan menerangi zona bahagia otak dalam uji klinis."

Dalam temuannya, para ilmuwan menggunakan mesin pencitraan resonansi magnetik fungsional, dengan melihat darah mengalir ke area otak yang diaktifkan ketika seseorang mengonsumsi es krim.

Mesin ini sebelumnya dikembangkan untuk menyelidiki kerusakan otak dan juga penyakit. Namun, semakin ke sini mesin tersebut digunakan untuk kebutuhan non-medis.

Di samping itu, para ahli yang berkumpul di Cardiff juga menyelidiki mesin pencitraan resonansi magnetik ini, salah satunya menggambarkan bagaimana otak dapat menangani situasi yang cukup menekan. Salah satunya kekecewaan dan juga kesepian.

Profesor Neuropsikologi Peter Halligan mengatakan bahwa pusat yang didirikan untuk menyelidiki bidang ilmu saraf sosial, akan menggunakan mesin pencitraan untuk mempelajari aktivitas otak manusia, seperti apakah seseorang berbohong atau berpura-pura sakit.

Baca Juga: Ingin Makan Es Krim Tanpa Takut Merasa 'Berdosa'? Coba yang Satu Ini

Selain itu, Peter mengatakan dirinya telah menggunakan mesin ini untuk menunjukkan aktivitas di daerah yang terkait dengan penipuan, di mana modus penipuan yang dilakukan lebih banyak lewat hipnotis.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI