Di Depan Sekjen ASEAN, Pemimpin Muda Bicara Tentang Kawasan yang Berkelanjutan

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Selasa, 02 November 2021 | 18:03 WIB
Di Depan Sekjen ASEAN, Pemimpin Muda Bicara Tentang Kawasan yang Berkelanjutan
ASEAN Youth Fellowship (AYF) mengumpulan 33 pemimpin muda dari kawasan ASEAN. (Dok. SIF)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mewujudkan ASEAN sebagai kawasan di Asia-Pasifik yang memiliki konsep berkelanjutan menjadi salah satu tujuan diadakannya ASEAN Youth Fellowship (AYF).

Lebih dari 30 generasi muda berkumpul di Singapura, untuk mengikutip tahun ketiga program yang diadakan oleh Singapore International Foundation (SIF) dan National Youth Council (NYC) Singapura.

Pendapat mereka mengenai peranan generasi muda menjadi respon atas pernyataan para pemimpin ASEAN pada Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN ke-38 dan ke-391, yang mana menekankan pentingnya persatuan dalam mempromosikan pembangunan sub-regional ASEAN, terutama dalam mempersempit kesenjangan pembangunan, meningkatkan daya saing dan konektivitas kawasan ASEAN, serta memastikan pembangunan yang berkelanjutan
dan inklusif.

Jean Tan, SIF Executive Director, mengatakan generasi muda yang ada saat ini adalah sosok yang bersemangat dan memiliki kemauan yang kuat.

Baca Juga: Myanmar dan Kamboja Berdamai dengan COVID-19, Sekolah Kembali Buka

ASEAN Youth Fellowship (AYF) mengumpulan 33 pemimpin muda dari kawasan ASEAN. (Dok. SIF)
ASEAN Youth Fellowship (AYF) mengumpulan 33 pemimpin muda dari kawasan ASEAN. (Dok. SIF)

"Banyak dari mereka ingin menciptakan perubahan melalui kinerja mereka dan mereka membentuk suara yang berarti3 of 8 untuk membawa perubahan sosial yang positif di kawasan ini. Program AYF dirancang untuk menghubungkan pemimpin muda seperti ini dan memberikan mereka kesempatan untuk berkolaborasi dalam membangun ASEAN yang lebih kuat," paparnya, dalam siaran pers yang diterima Suara.com.

Mewakili pendapat generasi muda di ASEAN, mereka menyarankan representasi dan konsultasi pemuda yang lebih besar di dalam pembuatan kebijakan.

Mereka juga menyarankan cara untuk mendukung pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan, yang melengkapi kerangka ekonomi sirkular kawasan, serta memulai langkah generasi muda ASEAN untuk memfasilitasi peluang untuk berbagi pengetahuan dan kolaborasi lintas batas, terutama di bidang pemberdayaan pemuda, bimbingan, human security, teknologi digital, dan energi rendah karbon.

Selama lima hari, 33 peserta mengikuti rangkaian sesi dialog yang mengeksplorasi inovasi dalam bidang manajemen kesehatan publik, standar-standar Lingkungan, Sosial, dan Pemerintahan (ESG), kerja sama antara komunitas ASEAN, dan peran yang dapat diperankan oleh kaum muda untuk memperkuat suara yang berdampak secara bertanggung jawab untuk membangun masa depan yang berkelanjutan.

"Komunitas global saat ini sedang menghadapi berbagai tantangan yang tidak mengenal perbatasan wilayah. Dengan bekerja sama, kita dapat saling berbagi pengetahuan dan pengalaman untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang multifaset atau berbagai sisi," kata David Chua, Chief Executive Officer, NYC Singapura.

Baca Juga: Sejarah Negara Pendiri ASEAN dan Proses Terbentuknya

Sementara itu, Leon Patrick Sutanto, Peserta ASEAN Youth Fellow 2021 dari Indonesia dan Wings
Group Indonesia, mengaku banyak manfaat yang didapatnya dari mengikuti program ini

"Saya senang belajar lebih banyak tentang berbagai pendekatan dan strategi dalam menerapkan solusi yang berorientasi pada dampak dan solusi yang inovatif. Hal tersebut menginspirasi saya untuk merenungkan apa yang dapat saya lakukan untuk berkontribusi pada Indonesia dan ASEAN yang lebih baik dan lebih inklusif di tahun-tahun mendatang," paparnya.

Pendapat senada juga dikatakan oleh Cynthia Handriani Wijaya, peserta ASEAN Youth Fellow 2021 dari Indonesia dan Head of Business Development and Investor Relations, Daya Selaras Group. Menurutnya kesempatan untuk terhubung dengan pemuda-pemuda lain dari berbagai latar belakang di ASEAN melalui AYF memberi perspektif baru tentang berbagai aspek keberlanjutan – tantangan, peluang, harapan, dan tujuan.

"Perubahan yang berarti tidak mungkin terjadi apabila kita bekerja sendiri – kerjasama antara masyarakatpublik-swasta di dalam dan di seluruh negara-negara ASEAN sangat penting untuk pembangunan berkelanjutan di kawasan ini," tuturnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI