Suara.com - Kudis kucing, juga disebut kudis notoedric, disebabkan oleh tungau kucing Notoedres cati. Scabies ini menginfeksi kucing mirip dengan tungau kudis sarcoptic pada anjing. Dilansir dari FirstVet, Selasa (02/11/2021), pelajari lebih lanjut tentang gejala, pengobatan, dan pencegahan scabies kucing.
Apa itu Scabies Kucing?
Tungau Notoedres cati menyebabkan penyakit kulit pada kucing. Ini bisa termasuk rasa gatal yang hebat yang menyebabkan koreng dan sisik mulai dari ujung telinga, menyebar ke wajah, dan akhirnya menutupi tubuh jika tidak diobati. Mirip dengan kudis sarcoptic pada anjing, Notoedres cati menghasilkan respons peradangan besar di kulit yang membuat kucing sangat gatal.
Penyebab dan Penularan Scabies Kucing
Tungau Notoedres menyebar dengan mudah melalui sentuhan dari kucing ke kucing dan juga dapat menyebar ke manusia, anjing, atau kelinci. Seperti tungau kudis sarcoptic, scabies kucing tidak hidup lama dari inangnya dan penularan biasanya melalui kontak langsung dari inang yang terinfeksi.
Jika kucing Anda telah didiagnosis atau diduga menderita kudis notoedric dan anggota keluarga Anda mengalami kulit gatal atau ruam kulit, hubungi dokter. Beri tahu dokter tentang kemungkinan paparan kudis notoedric. Dokter hewan akan menyarankan langkah selanjutnya yang perlu diambil.
Kucing sering mengalami gatal-gatal hebat di ujung telinga mereka dengan kerak dan kulit bersisik. Tungau kemudian menyebar dan melibatkan wajah. Jika tidak diobati, kerak dan sisik menyebar ke seluruh tubuh kucing.
Pengobatan Kudis Notoedric pada Kucing
Baca Juga: Bukan Pasangan, Perempuan Ini Gandeng Kucing Seragaman ke Kondangan
Seperti kudis sarcoptic pada anjing, ada banyak pilihan pengobatan yang aman. Harap dicatat bahwa Anda tidak boleh menggunakan produk berlabel anjing pada kucing, karena konsentrasi dan dosisnya berbeda dan dapat memiliki efek samping yang serius. Selalu berbicara dengan dokter hewan sebelum memberikan atau menerapkan obat apa pun untuk hewan peliharaan.