Keindahan Pulau Ohoiew terdapat pada lidah pasir pantainya yang menjorok ke laut hingga 1 km.
Selain itu, ada juga Pantai Yanroa yang merupakan tempat konservasi mangrove. Keunikan pantai Yanroa adalah ketika pasang surut, air pantai akan menjadi kering dan dangkal sehingga masyarakat menyebutnya Air Meti. Di saat itulah warga Ngilngof akan menangkap ikan dengan cara tradisional berjalan di tengah laut tersebut.
Lalu, Danau Ablel yang menjadi danau terbesar di Kepulauan Kei. Di lokasi tersebut juga ada spot diving yang bisa dinikmati.
Lebih lanjut, Sandi mendorong masyarakat untuk bisa mengembangkan potensi wisata alam yang ada agar bisa menjadi lapangan pekerjaan seluas-luasnya.
“Sport tourism di sini yang belum terdorong adalah olahraga mancing. Padahal minatnya banyak dan kalau kita buat paketnya itu akan sangat terbuka kemungkinannya. Jadi selain olahraga, kita juga bisa kembangkan olahraga bola voli pantai, serta permainan yang berbasis beach game. Masih banyak daya tarik potensial yang perlu digali, dikembangkan, dan dipromosikan,” ucap Sandi.
Selain pesona alamnya, Desa Wisata Ngilngof juga memiliki budaya dan tradisi penduduk yang masih sangat kental. Seperti tari sariat, tari sawat, tari panah, tari salib, hingga ada ritual pengukuhan secara adat.
Desa Wisata Ngilngof juga memiliki event tahunan, yaitu Festival Pesona Meti Kei. Dalam acara tersebut ada pagelaran tarian, musik, festival layang-layang, dan lampion. Lalu ada Tour De Mollucas yang menjadi kegiatan olahraga berbasis pariwisata.
Mengenai makanan, Desa Wisata Ngilngof juga punya kudapan khas. Yakni, Embal Pisang yang terbuat dari pisang masak dibalut dengan tempung embal (tepung yang terbuat dari singkong beracun yang telah diproses).
Juga kasbi, makanan khas Maluku yang terbuat dari singkong rebus menggunakan air santan kelapa.
Baca Juga: Momen Warga Desa Sukarame Rela Hujan-hujanan Bersama Sandiaga Uno
Untuk kriyanya, desa wisata ini punya aksesoris khas yang terbuat dari limbah kerang, seperti lampu dari kerang, cermin, dan figura. Bagi pecinta fesyen, jangan sampai tak membawa pulang baju adat beniang, anyaman tas dari limbah sampah, juga sandal.