Suara.com - Masyarakat Indonesia sudah akrab dengan Larutan Penyegar Cap Badak. Produk ini membantu meredakan panas dalam yang disertai tenggorokan kering, sariawan, dan menyegarkan badan.
Larutan Penyegar Cap Badak merupakan pelopor minuman pereda panas dalam di Indonesia, yang diproduksi oleh PT Sinde Budi Sentosa. Sebagai bagian dari perayaan perjalanan Sinde Budi Indonesia ke-40 tahun, perusahaan ini telah meluncurkan Larutan Penyegar Cap Badak Legacy, sebagai limited edition.
Sepanjang tahun perjalanan tersebut, PT Sinde Budi Sentosa selalu melakukan investasi strategis dalam riset dan proses manufaktur terpadu, demi memastikan produknya sebagai yang terbaik bagi konsumen.
Saat ini PT Sinde Budi Sentosa menjadi perusahaan global dengan network operasional dan distribusi di Indonesia, Belgia, Brunei Darussalam, China, Hong Kong, Malaysia, Nigeria, Saudi Arabia, Singapura, Korea Selatan dan Timur Tengah.
Baca Juga: 100 Tokoh Bangsa Sebut Ketidakadilan Ditunjukan Pemerintah Saat Menanggulangi Pandemi
Legacy Makers Anak Bangsa
Sebagai bagian dari rasa syukur dalam rangka memperingati 40 tahun PT Sinde Budi Sentosa, sekaligus menggaungkan konsistensi berkarya sebagai anak bangsa, Larutan Penyegar Cap Badak bekerja sama dengan Kompas Media Group menganugerahkan Legacy Makers 2021.
Penghargaan ini diberikan kepada Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj, M.A (Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama), Didiet Maulana (Founder of IKAT Indonesia), dan William Wongso (Pakar Kuliner Indonesia).
Vice President Director PT Sinde Budi Sentosa, Jony Yuwono mengatakan, Larutan Penyegar Cap Badak Legacy dan Program Legacy Makers lahir atas dasar pemikiran bahwa banyak karya di Indonesia yang juga bisa dikatakan sebagai legacy.
“Empat puluh tahun menghadapi pasang surut sebagai brand dan produk kesehatan, kami menyadari bahwa orisinalitas dan konsistensi adalah dua hal yang membawa kami sampai pada di titik ini. Untuk memperingati hal tersebut, kami mengeluarkan produk terbatas Larutan Penyegar Cap Badak Legacy sekaligus membuat Program Legacy Makers. Banyak karya di Indonesia yang juga bisa dikatakan sebagai legacy dan perlu diapresiasi, perlu digaungkan, perlu ditularkan, terutama untuk menginspirasi generasi-generasi penerus,” ujarnya.
Sebagai salah satu penerima penghargaan, Didiet Maulana. Ia merupakan seorang perancang busana papan atas Tanah Air, yang mengangkat ikat tenun, busana etnik dan kebaya dalam setiap karyanya.
Baca Juga: Jokowi: Jakob Oetama Bukan Hanya Tokoh Pers, Tapi Tokoh Bangsa
Ketika menerima Legacy Makers 2021, ia mengatakan bahwa penghargaan ini merupakan apresiasi yang tinggi baginya.
“Sebuah apresiasi yang sangat tinggi untuk saya, bisa menjadi bagian dari Program Legacy Makers bersama tokoh besar lainnya. Mudah-mudahan ini bisa menjadi semangat baru untuk terus berkarya dan membesarkan warisan budaya Indonesia, baik untuk diri saya pribadi dan teman-teman kreatif di Indonesia,” ujarnya.
Sementara itu,Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj, M.A, menyampaikan, “Selayaknya orang yang dianggap memiliki kontribusi besar, sepertinya saya belum sampai ke tahap itu. Untuk itu, saya merasa terhormat telah diberikan kesempatan bersama tokoh besar lainnya. Terima kasih, semoga Program Legacy Makers bisa terus memberikan kontribusi besar kepada Indonesia.”
Tak ketinggalan, William Wongso, sosok di balik kepopuleran rendang di mancanegara pun menyampaikan, “Segala sesuatu yang dilakukan dari hati, tentu akan sampai ke hati. Tidak pernah terpikir bahwa saya akan mendapatkan penghargaan sebagai legacy maker dari dunia kuliner. Terima kasih, semoga Program Legacy Makers ini dapat menginspirasi generasi muda untuk terus berkarya.”
Selain 3 tokoh tersebut, Larutan Penyegar Cap Badak telah memilih 7 Future Legacy Makers. Mereka adalah Laura Basuki (model hingga aktris papan atas peraih 3 Piala Citra), Nadine Chandrawinata (Puteri Indonesia 2005, aktris dan model), Arief Muhammad (konten kreatif), VJ Daniel Mananta (presenter ternama), Alexander Thian (travel blogger dan penulis buku), Komik (komik edukatif yang dikemas secara ringan, dibuat oleh Rizal Fahmi pada tahun 2014), dan Fiersa Besari (sastrawan, penulis buku & sajak inspiratif, serta musisi ternama).
Jony menyebut, pemilihan tokoh-tokoh tersebut bukanlah kegiatan final. Ia berharap, generasi muda dapat terus berkarya dan berkontribusi bagi negara.
“Tidak berhenti sampai memberi penghargaan, kami membuat akun IG @legacymakers.id untuk menceritakan kepada generasi penerus dan bahkan pada dunia, legacy-legacy lainnya dari Indonesia sejak dahulu. Layaknya Larutan Penyegar Cap Badak yang orisinal, berangkat dari racikan jamu hingga sekarang menjadi sebuah brand dengan jaringan multinasional. Kami berharap, generasi penerus juga menerapkan nilai orisinal dan konsisten untuk berkarya, berkontribusi bagi negara,” katanya.
Bagi kaum muda dan masyarakat Indonesia, saksikan Program “Legacy Makers” di Kompas TV, Sabtu, 30 Oktober 2021 pukul 20.00 WIB. Jangan lupa untuk terus mengupayakan masa depan gemilang bagi kalian dengan #CreateYourOwnLegacy!
Untuk generasi masa datang yang lebih gemilang, silakan kunjungi https://legacymakers.larutanpenyegar.com dan sosmed LPCB Legacy di IG @legacymakers.id.