Ini Alasan Perempuan Harus Punya Literasi Keuangan yang Baik

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Kamis, 28 Oktober 2021 | 17:35 WIB
Ini Alasan Perempuan Harus Punya Literasi Keuangan yang Baik
Ilustrasi literasi keuangan.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Topik mengenai keuangan masih seringkali dianggap tabu di banyak kelompok masyarakat. Bahkan, sebagian menganggap bahwa topik keuangan lebih tabu dibanding seks.

Ini membuat pemahaman masyarakat atas keuangan rendah. Terlebih pada kelomok perempuan. Menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2019, indeks literasi keuangan baru mencapai 38,03 persen .

Bila dirinci berdasarkan jenis kelamin, tingkat literasi keuangan laki-laki sebesar 39,94 persen , sedangkan perempuan hanya sebesar 36,13 persen . Meskipun kecil, tetapi masih ada jarak antara perempuan dan laki-laki.

"Padahal perempuan memiliki peran yang sangat penting, khususnya dalam rumah tangga, untuk mewujudkan keluarga yang tangguh secara finansial," ujar Luskito Hambali, Chief Marketing and Communications Officer Prudential Indonesia dalam keterangannya, Kamis, (28/10/2021).

Baca Juga: Gen Z dan Perempuan Muda Indonesia, Yuk Menjadi Agen Perubahan!

Ilustrasi Menabung. (freepik)
Ilustrasi Menabung. (freepik)

Luskito menambahkan, bahwa sebesar 85 persen aktivitas belanja keluarga, seperti belanja bulanan dan keputusan pembelian kebutuhan keluarga lainnya, diatur oleh seorang istri atau ibu di rumah.

"Namun, sebesar 50 persen istri atau ibu tersebut tidak merasa yakin terhadap keputusan finansial yang mereka ambil dan 62 persen menyatakan kebingungan saat harus mengarahkan rencana finansial jangka panjang keluarga," ujar dia.

Mereka membutuhkan bantuan informasi yang sesuai dengan profil keluarga mereka untuk dapat mengambil keputusan finansial yang tepat.

“Kami memiliki komitmen jangka panjang untuk meningkatkan literasi terkait asuransi jiwa Syariah masyarakat, termasuk perempuan, melalui berbagai macam inisiatif. Dengan meningkatnya kemampuan masyarakat dalam mengelola keuangan mereka dengan baik, maka hal ini akan berdampak kesejahteraan mereka, sehingga mereka dapat menikmati yang terbaik dalam hidup,” tambah Luskito.

Untuk itu, Luskito mengatakan bahwa pihaknya menggandeng Kumpulan Emak Blogger (KEB) secara virtual untuk memperoleh pengetahuan dalam mengatur finansial rumah tangga dan mempelajari cara yang paling sesuai untuk mengelola arus kas (cash flow), mengatur alokasi pendapatan, dan perlindungan asuransi berbasis Syariah keluarga.

Baca Juga: KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan Triwulan III 2021 Normal

Aliyah Natasya, Financial Advisor, salah satu pembicara dalam kegiatan ini mengatakan, seorang ibu, sebagai Chief Financial Officer keluarga memiliki peran penting dalam mengelola keuangan rumah tangga. Untuk itu setiap perempuan harus memiliki literasi keuangan yang baik.

"Prinsip dasar membangun keuangan keluarga yang sehat adalah memiliki sistem kelola finansial yang disesuaikan khusus dengan kondisi keluarga kita. Untuk itu, penting bagi kita untuk dapat menilai kemampuan finansial keluarga dan melakukan pengelolaan dasar finansial dengan komitmen kuat, serta memiliki asuransi sebagai proteksi jangka panjang,” ujar Aliyah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI