Suara.com - Nama Lucinta Luna kembali jadi perbincangan publik setelah tampil sebagai lelaki di podcast Boy William. Lahir pada tanggal 16 Juni 1989, dalam weton Jawa, ia lahir di hari Jumat Kliwon.
Aksi Lucinta Luna yang sangat berani mengenakan jaket dan berambut pendek bak laki-laki, membuat masyarakat penasaran tentang sifat dan karakter asli selebgram berusia 32 tahun itu.
Mengutip Primbon, kelahiran di Jumat Kliwon mengartikan bahwa ia sosok yang penyabar, murah hati, dan mudah membuat orang lain untuk menyukainya.
Selain itu, kelahiran Jumat Kliwon kerap ditakdirkan sebagai pemimpin yang baik, karena cenderung berpikir luas, dan pandai berbicara.
Baca Juga: Intip 5 Sumber Kekayaan Lucinta Luna yang Sebut Dirinya Mesin ATM
Meski begitu, tidak dipungkiri kalau kelahiran pasaran weton Jawa ini kerap memiliki rasa malas, tapi orang lain tetap mencintainya, sehingga bisa dipastikan ia tidak akan pernah kekurangan teman.
Lucinta menurut weton Jawa juga digambarkan sebagai pribadi yang mudah berubah-ubah, setelah menyadari keputusannya tidak logis, dan selanjutnya ia akan menahan diri.
Selain itu, pelantun 'Jom-jom Manjalita' itu kerap dipandang mampu menggunakan waktunya seefisien mungkin. Apalagi ia memiliki hubungan dengan masyarakat yang cukup baik, karena itikad dan niatnya bisa diterima dengan baik oleh masyarakat, serta rela berkorban demi kepentingan masyarakat.
Ciri khas Lucinta Luna menurut weton Jawa
Mengingat pemilik suara serak-serak basah itu adalah orang kelahiran mangsa Saddha, kerap ditemui memiliki postur tubuh jangkung dan tidak berotot. Penampilannya juga kerap malu-malu kucing dan suka berdandan rapi.
Baca Juga: Boy William Tanya Soal Lucinta Luna, Muhammad Fattah: Sebenarnya dia Tidak Ada
Sedangkan dari kebiasaan sehari-hari, orang Saddha seperti Lucinta punya kebiasaan tidak bisa diam, dan selalu memiliki kegiatan untuk dikerjakan, meskipun terkadang pekerjaan tersebut tidak berguna.
Dikatakan juga dalam pergaulan, karakter Lucinta adalah pribadi yang tidak mau kalah, bahkan ia kerap membantu orang terdekat secara berlebihan hingga membuatnya mendapatkan kesulitan sendiri.