Ketahui Sejarah Gerakan Non Blok: Indonesia dan Soekarno Punya Peran Besar

Vania Rossa | Dini Afrianti Efendi
Ketahui Sejarah Gerakan Non Blok: Indonesia dan Soekarno Punya Peran Besar
Bendera negara peserta peringatan Konferensi Asia Afrika ke-60 (Suara.com/Kurniawan Mas'ud)

Gerakan Non-Blok adalah suatu gerakan yang dipelopori oleh negara-negara dunia ketiga yang beranggotakan lebih dari 100 negara.

Dalam kondisi seperti ini, muncul kesadaran yang kuat dari para pemimpin dunia ketiga saat itu untuk tidak terseret dalam persaingan antara kedua blok tersebut.

Lahirnya organisasi Gerakan Non Blok dilatarbelakangi oleh kekhawatiran para pemimpin negara-negara dunia ketiga terutama dari Asia dan Afrika terhadap munculnya ketegangan dunia saat itu karena adanya persaingan antara Blok Barat dan Blok Timur.

Negara dan tokoh pendiri Gerakan Non Blok

Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung merupakan proses awal lahirnya GNB. Tujuan KAA adalah mengidentifikasi dan mendalami masalah-masalah dunia waktu itu, dan berusaha memformulasikan kebijakan bersama negara-negara yang baru merdeka tersebut pada tataran hubungan internasional.

Baca Juga: Bahas Covid-19, Presiden Jokowi Ikuti KTT Gerakan Non Blok Secara Virtual

Sejak saat itu, proses pendirian GNB semakin mendekati kenyataan, bersama dengan tokoh-tokoh yang memegang peran kunci sejak awal adalah Presiden Mesir Ghamal Abdul Naser, Presiden Ghana Kwame Nkrumah, Perdana Menteri India Jawaharlal Nehru, Presiden Indonesia Soekarno, dan Presiden Yugoslavia Josep Broz Tito.

Kelima tokoh ini kemudian dikenal sebagai para pendiri GNB.

GNB menempati posisi khusus dalam politik luar negeri Indonesia karena Indonesia sejak awal memiliki peran sentral dalam pendirian GNB.

KAA tahun 1955 yang diselenggarakan di Bandung dan menghasilkan Dasa Sila Bandung yang menjadi prinsip-prinsip utama GNB, merupakan bukti peran dan kontribusi penting Indonesia dalam mengawali pendirian GNB.

Tujuan GNB mencakup dua hal, yaitu tujuan ke dalam dan ke luar. Tujuan ke dalam yaitu mengusahakan kemajuan dan pengembangan ekonomi, sosial, dan politik yang jauh tertinggal dari negara maju.

Baca Juga: Potret Pekerjaan Unik di KAA 1955, Pengedar Lilin hingga Pengangkut Kertas

Tujuan ke luar, yaitu berusaha meredakan ketegangan antara Blok Barat dan Blok Timur menuju perdamaian dan keamanan dunia.

Komentar